Macam-Macam Penyakit Hati dalam Islam beserta Hadist & Dalilnya

12 hours ago 7

tirto.id - Ada beberapa penyakit hati dalam Islam. Umat Islam seyogianya mengetahui serta berusaha untuk menghindarinya karena ada ancaman azab.

Lantas, apa saja penyakit hati dalam Islam? Adakah hadis tentang penyakit hati dalam Islam? Bagaimana cara menghindari penyakit hati dalam islam?

Penyakit hati atau psychosis adalah kelainan kepribadian yang ditandai oleh gangguan emosional dan mental. Hal itu membuat seseorang tidak mampu mengatur dirinya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Dalam Islam, penyakit hati disebut sebagai maradl qulûb. Penyakit ini sering dikaitkan dengan beberapa sifat buruk atau tingkah laku tercela (al-akhlaq al-mazmumah).

Hadist dan Dalil Mengenai Penyakit Hati dalam Islam

Ada banyak dalil naqli yang membahas tentang penyakit hati. Hal ini menegaskan pentingnya umat Islam untuk waspada terhadap penyakit hati.

Berikut ini beberapa dalil tentang penyakit hati:

1. Surah Al-Baqarah Ayat 10

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ

Arab Latinnya:

Fī qulūbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā(n), wa lahum ‘ażābun alīmum bimā kānū yakżibūn(a).

Artinya:

"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya dan mereka mendapat azab yang sangat pedih karena mereka selalu berdusta," (QS. Al-Baqarah [2]: 10).

2. Surah Al-Ahzab Ayat 32

يٰنِسَاۤءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَاَحَدٍ مِّنَ النِّسَاۤءِ اِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهٖ مَرَضٌ وَّقُلْنَ قَوْلًا مَّعْرُوْفًاۚ

Arab Latinnya:

Yā nisā'an-nabiyyi lastunna ka'aḥadim minan-nisā'i inittaqaitunna falā takhḍa‘na bil-qauli fa yaṭma‘al-lażī fī qalbihī maraḍuw wa qulna qaulam ma‘rūfā(n).

Artinya:

Wahai istri-istri Nabi, kamu tidaklah seperti perempuan-perempuan yang lain jika kamu bertakwa. Maka, janganlah kamu merendahkan suara [dengan lemah lembut yang dibuat-buat] sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik," (QS. Al-Ahzab [33]: 32).

3. Hadis Muttafaqun Alaih

أَلَا إِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ, وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ؛ أَلَا وَهِيَ القَلْبُ

Artinya:

“Ingatlah, dan sesungguhnya di dalam diri manusia itu terdapat ‎segumpal darah. Jika ia baik, baik [pula] seluruh tubuh. Dan bila ia rusak, rusak ‎pula seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati,” (Muttafaqun Alaih)‎.

4. Hadis Riwayat Imam Muslim

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

Artinya:

"’Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan ‎tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian," (HR. Muslim No ‎‎2564)‎.

Macam Macam Penyakit Hati dalam Islam

Ada 10 penyakit hati dalam Islam meliputi pamer (riya’), marah (al-ghadhab), lalai dan lupa (al-ghaflah wan nisyah), was-was (al-was-wasah), frustrasi (al-ya’s), rakus (tama’), terperdaya (al-ghurur), sombong (al-ujub), dengki dan iri hati (al-hasd wal hiqd).

Dari 10 penyakit hati tersebut, ada beberapa jenis yang paling menonjol sebagai berikut:

1. Riya’

Riya’ identik dengan sifat pamer. Tingkah laku riya’ mengandung unsur kepura-puraan, munafik, mengharap pujian orang lain, serta senang dengan kebesaran dan kekuasaan.

Rasulullah saw. bersabda tentang keburukan sifat riya’, yang disebut juga syirik kecil, dalam hadis riwayat Ahmad.

“Sesungguhnya yang sangat aku takutkan yang akan menimpa kamu ialah syirik kecil. Nabi Muhammad SAW ditanya tentang apa yang dimaksud dengan syirik kecil itu maka beliau menjawab; yaitu Riya,” (HR. Ahmad).

2. Marah

Marah adalah tingkah laku ketika kepanikan menguasai pikiran sehingga mempengaruhi perasaan dan tindakan yang susah dikendalikan. Apabila tidak dapat dikendalikan, marah akan membuat lisan seseorang mencaci maki, mengeluarkan kata-kata keji, atau bahkan bertingkah destruktif.

Dilansir NU Online, Rasulullah pernah bersabda tentang keutamaan orang yang mengendalikan amarah sebagaimana berikut:

يْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ

Artinya:

“Orang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat. Namun orang yang kuat adalah yang bisa mengontrol pribadinya ketika marah,” (HR. Bukhari).

3. Rasa Bangga Diri (‘Ujub)

‘Ujub adalah rasa kagum terhadap diri sendiri, suka membanggakan, dan menonjolkan diri sendiri. Perasaan ini merupakan tingkah laku yang dominan dalam kepribadian dan dapat menimbulkan sikap sombong, angkuh, serta merendahkan orang lain.

Sifat sombong dijelaskan firman Allah melalui Surah Al-Baqarah ayat 34 sebagaimana berikut:

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ

Artinya:

“[Ingatlah] ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Sujudlah kamu kepada Adam!’ Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir,” (QS. Al-Baqarah [2]: 34).

4. Iri Hati dan dengki

Rasa iri muncul akibat kegagalan seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Emosi ini sangat kompleks, dan pada dasarnya terdiri atas rasa ingin memiliki, seperti yang sudah dipunyai orang lain.

Gejala iri hati yang nampak adalah marah, memukul, mencela, menghina, dan membuka rahasia orang lain.

Sifat iri dengki dijelaskan firman Allah melalui surat Qs. An-Nisa ayat 32 sebagaimana berikut.

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا

Artinya:

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa [4]: 32).

5. Takabur

Takabur, angkuh, atau sombong adalah sifat merasa lebih hebat, pandai, mulia, dan sebagainya daripada orang lain. Allah berfirman dalam Surah Al-Luqman ayat 18 tentang takabur sebagai berikut:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ

Artinya:

"Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia [karena sombong] dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri," (QS. Al-Luqman [31]: 18).

6. Serakah

Serakah atau tamak adalah keinginan untuk memperoleh sesuatu dengan banyak untuk diri atau kelompoknya melalui berbagai cara, baik sesuai syariat atau tidak.

Allah Swt. melarang sifat tamak, salah satunya dalam Surah Al-Baqarah ayat 96 sebagai berikut:

وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ ۛوَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا ۛيَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَلْفَ سَنَةٍۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهٖ مِنَ الْعَذَابِ اَنْ يُّعَمَّرَۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا يَعْمَلُوْنَ ࣖ

Artinya:

"Engkau [Nabi Muhammad] sungguh-sungguh akan mendapati mereka [orang-orang Yahudi] sebagai manusia yang paling tamak akan kehidupan [dunia], bahkan [lebih tamak] daripada orang-orang musyrik. Tiap-tiap orang [dari] mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan," (QS. Al-Baqarah [2]: 96).

Cara Menyembuhkan Penyakit Hati Menurut Islam

Sebagai bentuk gangguan emosional dan mental, penyakit hati perlu diobati. Namun, berbeda dengan keluhan fisik yang memerlukan obat apotik, penyakit hati membutuhkan sentuhan rohani.

Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan penyakit hati:

  • Memperbanyak zikir.
  • Membaca, memahami, dan mengamalkan isi dari Al-Qur'an.
  • Berkumpul dengan orang-orang saleh.
  • Berpuasa sunah.
  • Datang ke majelis ilmu.
  • Bersedekah dan membantu kepada orang yang membutuhkan.

tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Risa Fajar Kusuma
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Fadli Nasrudin
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |