tirto.id - Mengapa rantai makanan dalam ekosistem digambarkan dalam bentuk piramida kerap menjadi pertanyaan yang muncul saat mendalami ekologi. Gambar piramida makanan menggambarkan hubungan antar makhluk hidup. Lalu, apa tujuan dibuatnya piramida makanan?
Saat belajar biologi, khususnya ekologi, kita akan mengenal beberapa istilah seperti ekosistem dan rantai makanan. Ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya di wilayah tertentu.
Dalam ekosistem pasti akan terjadi rantai makanan. Rantai makanan adalah proses perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lain melalui proses memakan dan dimakan. Rantai makanan berlangsung secara berurutan, mulai dari produsen, konsumen, hingga pengurai atau dekomposer.
Rantai makanan sering dikaitkan dengan piramida makanan. Dalam gambar piramida makanan, produsen berada di bagian paling bawah, sedangkan konsumen final atau predator puncak di bagian paling atas.
Pastinya ada alasan tertentu mengapa rantai makanan dalam ekosistem digambarkan dalam bentuk piramida. Hal ini berkaitan dengan jumlah, baik itu jumlah populasi maupun energi yang berpindah dari satu organisme ke yang lain.
Apa yang Dimaksud dengan Piramida Makanan dalam Ekosistem?
Piramida Ekologi. FOTO/iStockphoto
Piramida makanan selalu ada dalam sebuah ekosistem. Setiap posisi dalam piramida disebut dengan istilah trofik. Piramida makanan ekosistem adalah representasi grafis yang menunjukkan aliran energi hingga jumlah organisme dalam suatu rantai makanan di dalam ekosistem.
Piramida makanan juga dapat didefinisikan sebagai struktur dasar yang menggambarkan interaksi antar organisme yang ditandai dengan perpindahan energi makanan dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya di sepanjang rantai makanan.
Piramida ini terbagi menjadi beberapa tingkatan trofik, mulai dari produsen yang ada di dasar piramida, diikuti oleh konsumen primer atau konsumen tingkat I, lalu konsumen sekunder atau konsumen tingkat II, hingga konsumen tersier atau predator puncak sebagai rantai tertinggi piramida makanan.
Mengapa piramida dan rantai makanan muncul dalam suatu ekosistem? Karena di setiap ekosistem pasti ada aliran energi dan materi antar organisme. Setiap ekosistem memiliki struktur yang terorganisir di mana organisme saling bergantung untuk kelangsungan hidup mereka lewat proses memakan dan dimakan.
Rantai makanan menggambarkan urutan organisme yang saling memakan, sementara piramida makanan menunjukkan distribusi energi di berbagai tingkat trofik di suatu ekosistem.
Dalam ekologi, piramida makanan ini terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Piramida Energi
Piramida ini menggambarkan aliran energi di dalam suatu ekosistem, dari tingkat trofik terendah (produsen) hingga tingkat trofik tertinggi (predator puncak). Piramida ini menggambarkan jumlah energi yang tersedia di setiap tingkat rantai makanan dan menunjukkan bahwa energi berkurang seiring dengan naiknya tingkat trofik.
2. Piramida Jumlah Populasi
Piramida ini menggambarkan jumlah individu organisme di setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Piramida ini menggambarkan bagaimana populasi organisme berubah atau jumlahnya menurun dari produsen hingga ke predator puncak.
3. Piramida Biomassa
Piramida ini menunjukkan total massa organisme di setiap tingkat trofik. Biomassa dihitung berdasarkan berat organisme per satuan luas, misalnya gram/m². Hal ini memberikan gambaran lebih akurat tentang jumlah materi hidup yang tersedia di setiap tingkat rantai makanan.
Sesuai namanya, ketiga piramida di atas biasanya berbentuk mengerucut ke atas, tetapi ada pula yang berbentuk piramida terbalik. Contohnya piramida biomassa di ekosistem laut, di mana fitoplankton yang bertindak sebagai produsen memiliki berat yang sangat rendah sehingga memiliki biomassa kecil.
Apa Tujuan Dibuatnya Piramida Makanan?
Piramida Biomassa. wikimedia commons/Swiggity.Swag.YOLO.Bro
Sebelum mengetahui alasan mengapa rantai makanan dalam ekosistem digambarkan dalam bentuk piramida, kita pahami dulu tujuan dibuatnya piramida makanan.
Piramida makanan dibuat untuk menggambarkan hubungan antar organisme dalam ekosistem dan untuk menunjukkan bagaimana energi mengalir dalam rantai makanan. Piramida makanan menjadi hal penting dalam mempelajari ekologi karena beberapa alasan berikut:
- Piramida makanan dapat menunjukkan pola makan berbagai organisme atau makhluk hidup, khususnya tentang peran atau tentang siapa yang memakan dan dimakan.
- Piramida makanan dapat menunjukkan jumlah makhluk hidup dalam suatu ekosistem.
- Piramida makanan dapat menunjukkan seberapa banyak aliran energi yang dipindahkan dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya.
- Piramida makanan dapat memberikan data tentang keanekaragaman hayati di suatu wilayah.
Secara keseluruhan, piramida makanan adalah alat untuk memahami interaksi dalam ekosistem. Alat ini juga dapat membantu manusia untuk ikut menjaga keseimbangan alam sehingga kelangsungan hidup setiap organisme tetap terjaga.
Mengapa Rantai Makanan dalam Ekosistem Digambarkan dalam Bentuk Piramida?
Piramida Makanan. foto/Freepik
Piramida memiliki bentuk yang mengerucut atau semakin kecil di bagian atas. Jawaban dari mengapa rantai makanan dalam ekosistem digambarkan dalam bentuk piramida berkaitan dengan jumlah energi, biomassa, maupun populasi yang memang semakin sedikit seiring dengan naiknya tingkat trofik.
Seperti yang diketahui, semua makhluk hidup membutuhkan energi, baik untuk bernapas maupun beraktivitas, sedangkan matahari adalah sumber energi utama dalam kehidupan. Namun, hanya produsen (seperti tumbuhan) yang mampu memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan makanannya sendiri dan menghasilkan energi.
Organisme lain seperti herbivora hanya bisa mendapatkan energi dengan cara memakan tumbuhan. Herbivora kemudian dimakan oleh karnivora sehingga terciptalah sebuah rantai makanan dalam suatu ekosistem.
Produsen menempati dasar piramida karena memiliki jumlah populasi terbanyak sehingga energi—yang dapat dimanfaatkan oleh organisme lain—juga berjumlah paling besar. Semakin ke atas, piramida akan semakin mengerucut karena jumlah energi yang mengalir dalam rantai makanan juga semakin kecil.
Tidak semua energi bisa diteruskan dari satu trofik ke tingkat trofik berikutnya. Faktanya, hanya sekitar 10 persen energi yang bisa diteruskan. Sekitar 90 persen energi akan hilang atau berubah menjadi panas sehingga tidak dapat dikonsumsi oleh organisme selanjutnya yang lebih tinggi dalam rantai makanan.
Jadi, mengapa rantai makanan dalam ekosistem digambarkan dalam bentuk piramida? Piramida ini mencerminkan fakta bahwa jumlah populasi dan energi akan semakin berkurang pada tingkat yang lebih tinggi.
Piramida rantai makanan juga menjelaskan alasan mengapa ada lebih sedikit predator puncak dibandingkan dengan produsen dan herbivora dalam suatu ekosistem.
Alasan mengapa rantai makanan dalam ekosistem digambarkan dalam bentuk piramida berkaitan dengan jumlah populasi dan energi di dalamnya. Piramida rantai makanan memberikan gambaran visual yang memudahkan kita memahami ekologi, terutama tentang bagaimana setiap komponen ekosistem berperan dan berinteraksi satu sama lain.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani