Misteri Pasar Bubrah di Gunung Merapi memang cukup melegenda. Gunung Merapi adalah salah satu gunung paling aktif di Indonesia dan sangat populer di kalangan pendaki. Salah satu lokasi yang terkenal di gunung ini adalah Pasar Bubrah, yang sering dikaitkan dengan dunia gaib.
Baca Juga: Situ Sanghyang Tasikmalaya, Asal-usulnya Penuh Misteri
Meskipun namanya mengandung kata “pasar,” tempat ini bukanlah pasar sungguhan. Banyak pendaki yang telah mendengar berbagai cerita mistis tentang Pasar Bubrah, bahkan beberapa di antaranya mengaku mengalami gangguan gaib saat berada di sana.
Misteri Pasar Bubrah di Gunung Merapi yang Melegenda
Bagi para pendaki, cerita mistis di gunung sudah menjadi hal yang tidak asing. Hal ini juga berlaku untuk Gunung Merapi, salah satu gunung yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dengan ketinggian 2.930 mdpl, Gunung Merapi menjadi favorit para pecinta alam, salah satunya karena keberadaan Pasar Bubrah, titik populer dalam jalur pendakian.
Pasar Bubrah terletak di pos 4 pendakian dan merupakan area luas yang penuh dengan pasir. Meskipun namanya mengandung kata “pasar,” tempat ini bukanlah pasar sungguhan, melainkan titik terakhir sebelum pendaki melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Namun, Pasar Bubrah tidak hanya populer sebagai batas pendakian, tetapi juga karena kisah-kisah mistis yang menyelimutinya. Banyak pendaki mengaku mengalami kejadian aneh di area ini.
Seperti mendengar suara misterius atau merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata. Mitos dan misteri seputar Pasar Bubrah telah lama beredar di kalangan pendaki, menjadikannya salah satu tempat yang penuh dengan cerita mistis di Gunung Merapi.
Merupakan Pasar Gaib
Misteri Pasar Bubrah di Gunung Merapi konon merupakan pusat aktivitas makhluk gaib yang bertransaksi layaknya pasar manusia. Beberapa pendaki bahkan mengaku pernah melihat atau mendengar suara riuh seolah pasar tersebut benar-benar sedang beroperasi.
Pada siang hari, Pasar Bubrah tampak seperti area biasa dan sering menjadi tempat favorit pendaki untuk beristirahat setelah mendaki. Dengan kontur tanah yang datar menyerupai tanah lapang, lokasi ini memang cocok untuk mendirikan tenda dan melepas lelah.
Namun, suasana berubah drastis saat malam tiba. Selain suara alam yang biasa terdengar di ketinggian, banyak pendaki melaporkan mendengar hiruk-pikuk seperti suara orang berlalu-lalang, aktivitas jual-beli, hingga perbincangan ramai. Konon, di tempat ini terdapat warung-warung serta penjual dari bangsa jin dan makhluk penghuni Gunung Merapi.
Baca Juga: Mitos Air Terjun Nglirip, Larangan Berpacaran hingga Kegagalan Asmara
Keberadaan pasar gaib ini biasanya tidak mengganggu manusia, selama transaksi hanya terjadi di antara sesama makhluk halus. Namun, ada pula kisah tentang pendaki yang tanpa sadar diajak bertransaksi oleh pedagang tak kasat mata, menambah kesan mistis yang menyelimuti Pasar Bubrah.
Akan Diculik Apabila Tidak Melakukan Transaksi
Misteri Pasar Bubrah di Gunung Merapi yang lain tidak kalah menyeramkan. Menurut mitos yang beredar, jika seorang pendaki mendengar suara penawaran barang atau aktivitas transaksi di Pasar Bubrah, ia disarankan untuk melemparkan barang berharga sebagai bentuk “pembayaran.”
Barang tersebut bisa berupa uang atau benda lain yang setara dalam pertukaran gaib tersebut. Konon, jika seseorang mengabaikan atau bahkan mempermainkan suara-suara misterius itu, ia berisiko diculik ke alam gaib. Dalam kepercayaan mistis, orang tersebut konon telah menyerahkan ruhnya sebagai bagian dari transaksi yang berlangsung di pasar tak kasat mata itu.
Cerita-cerita ini semakin menguatkan anggapan bahwa kasus pendaki yang tersesat atau hilang di Gunung Merapi sering dikaitkan dengan keberadaan Pasar Bubrah. Terlepas dari benar atau tidaknya mitos ini, para pendaki sebaiknya agar selalu menjaga sikap, menghormati alam, dan mengikuti aturan saat mendaki agar tetap aman selama perjalanan.
Tradisi Melempar Koin
Di wilayah Pasar Bubrah, terdapat sebuah tradisi yang para pendaki lakukan pada saat melewati tempat tersebut. Tradisi ini berupa melempar koin, yang konon memiliki makna khusus.
Konon, melakukan lempar koin merupakan sebuah bentuk penghormatan kepada makhluk halus yang mendiami area tersebut. Pendaki yang mengikuti tradisi ini umumnya berharap agar perjalanan mereka tetap aman dan terhindar dari gangguan gaib selama mendaki.
Meskipun tidak semua orang percaya akan mitos ini, tradisi tersebut sudah ada sejak lama dan menjadi bagian dari cerita mistis yang menyelimuti Pasar Bubrah di Gunung Merapi.
Jadi, penting bagi siapa pun yang mendaki gunung ini untuk selalu menjaga sikap dan perilaku. Tidak hanya demi keselamatan fisik tetapi juga untuk menghormati kepercayaan serta adat yang berkembang di sekitar Gunung Merapi.
Baca Juga: Mitos Jembatan Merah Bogor, Mengulik Misteri Si Penggoda
Misteri Pasar Bubrah di Gunung Merapi telah melegenda dan masih jadi kepercayaan bagi banyak orang hingga saat ini. Berbagai mitos yang menyelimuti tempat ini memang cukup menyeramkan bagi sebagian pendaki. (R10/HR-Online)