tirto.id - Ananiah menjadi salah satu akhlak tercela yang harus dihindari umat Islam. Ini penting untuk diketahui karena iblis dilaknat Allah Swt. karena sifat ananiah.
Lantas, bagaimana pengertian sifat ananiah? Seperti apa contoh ananiah dalam kehidupan sehari-hari? Apa saja dampak negatif ananiah bagi seorang muslim?
Ada banyak akhlak tercela dalam Islam. Tidak ada dalil satu baik dari Al-Qur'an maupun hadis yang menyarankan untuk berlaku tercela. Di antara akhlak tercela yang harus dihindari adalah sikap ananiah.
Pengertian Akhlak Tercela Ananiah
Dari sisi etimologi, istilah ananiah berasal dari kata dalam bahasa Arab yaitu "ana", yang berarti "aku".
Sifat ananiah adalah sifat "keakuan". Barmawie Umarie dalam Materi Akhlak (1976) menjelaskan, ananiah sebagai sikap hidup yang terlalu mengedepankan diri sendiri, bahkan kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan orang lain.
Contoh Ananiah dalam Kehidupan Sehari-hari
Sikap ananiah termasuk akhlak tercela yang diperingatkan Allah SWT agar disingkirkan dari perilaku seorang muslim.
Sikap ananiah pertama kali dilakukan oleh Iblis, yang merasa bahwa dirinya lebih baik daripada Adam As. Hal ini ditunjukkan dengan mengabaikan perintah Allah Swt. untuk bersujud kepada Adam.
Cerita sikapananiah yang dilakukan Iblis ini digambarkan dalam Surah Al-A'raf ayat 12 sebagai berikut:
"[Allah] berfirman, 'Apakah yang menghalangimu [sehingga] kamu tidak bersujud [kepada Adam] ketika Aku menyuruhmu?' Iblis menjawab, 'Aku lebih baik dari pada dia, Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah," (QS. Al-A'raf [7]: 12).
Sikap ananiah, keakuan yang dimiliki Iblis ini melahirkan sikap sombong dengan merasa lebih baik dari Adam. Berikut ini beberapa contoh ananiah dalam kehidupan sehari-hari:
- Enggan berbagi dengan orang lain, bahkan ketika mampu.
- Selalu ingin menjadi pusat perhatian dan mengabaikan kepentingan orang lain.
- Mengabaikan kebutuhan orang lain demi kenyamanan diri sendiri.
- Hanya memikirkan keuntungan pribadi tanpa memedulikan dampaknya pada orang lain.
- Sok tahu dan merasa dirinya paling unggul dibandingkan orang lain.
- Bersikeras pada pendirian sendiri tanpa mau kompromi.
- Menggunakan cara-cara tidak terpuji demi memuaskan keinginan pribadi.
Dampak Negatif Sifat Ananiah
Dalam kajian akhlak, sikap ananiah ini tergolong penyakit hati, tercela, dan membahayakan, baik kepada diri sendiri, hingga pergaulan di masyarakat.
Salah satu sebabnya, sikap ini dapat berkembang menjadi penyakit sombong, takabur, iri hati, dan dengki.
Sebagai penyakit hati, ananiah memiliki dampak psikologis yang buruk bagi jiwa seseorang. Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad Saw. sebagai berikut:
“Ketahuilah, di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, baiklah tubuh seluruhnya, dan apabila daging itu rusak, rusaklah tubuh seluruhnya. Ketahuilah olehmu, bahwa segumpal daging itu adalah kalbu [hati],” (HR. Bukhari).
Cara Menghindari Akhlak Ananiah
K.H. Agus Salim, Ketua Lembaga Dakwah PBNU, sebagaimana dilansir dari NU Online, menyatakan bahwa salah satu cara untuk menghilangkan sikap ananiah adalah dengan berserah diri dan mengaku hina di depan Allah Swt.
Apabila seseorang sudah bisa berserah diri, merasa rendah, dan menghinakan diri kehadirat Allah Saw, individu bersangkutan dianggap sudah berakhlak kepada Tuhannya. Dengan demikian, secara otomatis, ia akan berakhlak mulia kepada sesama makhluk-Nya.
Cara-cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan menyadari efek berbahaya ananiah yang dapat merusak hubungan sosial serta mendatangkan kebencian. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut:
"Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri," (HR. Bukhari dan Muslim).
tirto.id - Edusains
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif