Salah Konteks Video Anggota DPR Terima Amplop saat Rapat

1 day ago 12

tirto.id - Kasus dugaan korupsi di Pertamina Patra Niaga menjadi bahasan yang menghebohkan masyarakat. Sejak akhir Februari 2025 lalu, pemberitaan terkait perusahaan energi milik negara tersebut selalu mencuri perhatian.

Sampai pertengahan Maret 2025, berbagai narasi seputar korupsi Pertamina masih menjadi bahan perbincangan publik. Sebuah unggahan di media sosial sempat menjadi ramai karena menyebut ada adanya dugaan suap saat rapat Komisi VI DPR RI dengan Pertamina.

"Perhatikan yg baju batik stlh tanda tangan,dia langsung ambil amplop yg di slipkan di map dgn cepat ia menyimpannya ke bawah meja. suappp....suapp...,bayarrr....bayarrr....," begitu tulis unggahan akun Facebook bernama "Kallaras" (arsip), Rabu(12 Maret 2025).

Bersama unggahan tersebut, terdapat sebuah video yang menunjukkan sosok pria berbatik kuning di pinggir kiri video, yang terlihat menandatangani sebuah sebuah dokumen dalam map, kemudian menarik secarik amplop di dalamnya.

"Setelah ttd mencurigakan saat rapat DPR Komisi VI dan Pertamina. Amplop kuning terselip dan disimpan di kolong meja," begitu tulis keterangan dalam video.

Periksa Fakta Video Anggota DPR Terima AmplopPeriksa Fakta Salah Konteks Video Anggota DPR Terima Amplop saat Rapat.

Sampai dengan Selasa (18/3/2025), unggahan tersebut mengumpulkan lebih dari 650 tanda suka dan 378 komentar. Video ini juga mengumpulkan 175 ribu penonton.

Tirto menemukan video yang mirip di akun "Berita Viral Terkini" (arsip) dan "Mardigu WP" (arsip), dengan fokus lebih ke bagian pria berbatik kuning. Video tersebut juga cukup ramai mendapat perhatian masyarakat. Beberapa komentar teratas dari unggahan tersebut terkesan memercayai narasi pembagian amplop di tengah rapat tersebut.

Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar narasi yang adanya suap saat rapat Komisi VI DPR RI?

Pemeriksaan Fakta

Tirto mencoba mencari informasi soal kebenaran video suap amplop dalam rapat dengar DPR dengan Pertamina tersebut. Kami menemukan video aslinya dalam kanal TVR Parlemen berikut.

Rapat tersebut terjadi pada Selasa (11/3/2025). Klip yang dicurigai terjadinya suap terjadi di garis waktu sekitar 1 jam 53 menit, terlihat pria berbatik kuning baru hadir. Lalu sekitar satu menit kemudian, terlihat pria berbatik kuning tersebut didatangi pria lain yang membawa map. Kemudian kejadian seperti narasi yang viral di media sosial terjadi. Bisa dikatakan bahwa video tersebut asli dan tidak mengalami penyuntingan.

Pencarian Tirto mengarahkan ke klarifikasi dari DPR. Wakil Ketua Komisi VI, Andre Rosiade, mengklarifikasi perihal adanya pemberian amplop kepada Anggota Komisi VI DPR RI saat rapat kerja dengan Pertamina. Dalam penjelasannya Andre menyebut kalau amplop yang menjadi bahan perbincangan di media sosial bukanlah suap. Amplop tersebut berisi surat perintah perjalanan dinas (SPPD) yang menurutnya hak bagi tiap anggota DPR RI.

"Padahal, saya ingin sampaikan bahwa amplop cokelat yang diterima anggota Komisi VI itu, dengan bapak berbatik kuning itu, itu adalah amplop yang merupakan uang SPPD di mana bapak batik baju kuning itu menandatangani SPPD itu soal perjalanan dinasnya " kata Andre Rosiade, dalam pernyataannya di sela rapat dengan direksi PT Perusahaan Gas Negara dan PT Pertamina Hulu Energi, Rabu (12/3/2025).

Tayangan tersebut juga tersedia di kanal TVR Parlemen, sehari setelah klip tersebut ramai di media sosial. Klarifikasi dari DPR ditampilkan pada sekitar menit 57.

Pria berbatik kuning yang menerima amplop tersebut diketahui adalah Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron. Andre menjelaskan amplop tersebut baru sempat diambil Herman setelah melakukan perjalanan dinas pekan seblumnya. Sementara itu, Herman mengaku terkejut bahwa kejadian tersebut viral di media sosial. Dia beranggapan, ada pihak yang mencoba memfitnahnya ataupun Komisi VI DPR secara keseluruhan.

"Maka saya tidak pernah ada pemikiran jelek, tidak berpikir apapun saya tanda tangan di sini dan saya terima SPPD di meja sini. Jadi kalau kemudian muncul di medsos seolah-olah terjadi rapat dengan sesuatu yang disebut itu, itu sebuah fitnah yang keji," tutur Herman.

Dia juga mengimbau orang yang menyebarkan narasi tersebut di media sosial untuk menghapus konten tersebut. "Saya klarifikasi juga di media sosial kalau itu tidak benar, tapi kadang medsos itu kejam. Tapi menurut saya di bulan puasa ini marilah kembali ke jalan yang benar. Karena ya tidak mungkin saya tanda tangan yang lain sebagainya di sini. Itulah kepolosan saya, saya biasa saja, itu adalah hak yang harus diterima semua anggota, yang tidak perlu ditutup-tutupi,” tambah Herman lagi.

Kesimpulan

Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan narasi adanya amplop yang diberikan saat rapat DPR dengan Pertamina bersifat menyesatkan tanpa tambahan keterangan (missing context).

Video yang beredar di media sosial memang benar dari rapat dengar DPR dengan Pertamina. Namun, amplop yang diberikan adalah uang surat perintah perjalanan dinas (SPPD) yang belum sempat diambil.

Wakil Ketua Komisi VI, Andre Rosiade dan pria berbatik kuning, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, telah memberi klarifikasi terkait hal ini dalam rapat DPR keesokan harinya.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].


tirto.id - News

Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |