Sejarah Masjid Mungsolkanas, Tertua Sekaligus Saksi Bisu Penyebaran Islam di Bandung

1 week ago 29

Sejarah Masjid Mungsolkanas Bandung memiliki nilai historis yang memuat saksi bisu penyebaran agama Islam di wilayah tersebut. Masjid bersejarah ini terletak di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, dan menjadi masjid tertua yang berdiri sejak tahun 1869. 

Pembangunan masjid tersebut dipimpin oleh KH Abdurrohim, yang terkenal dengan gelar Mama Aden. Pada awalnya, masjid tersebut merupakan masjid keluarga. 

Baca Juga: 5 Masjid Tertua di Indonesia Berdiri Kokoh hingga Sekarang

Namun, pada akhirnya menjadi bangunan wakaf untuk masyarakat agar dapat bermanfaat sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan agama Islam. Untuk mengetahui lebih mendalam terkait sejarah masjid di Bandung ini, simak penjelasannya dalam artikel berikut!

Sejarah Masjid Mungsolkanas dan Asal Usul Namanya

Masjid Mungsolkanas berlokasi di Jl. Cihampelas, Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40131 (Kode lokasi: 4J53+7WV). Masjid ini dikenal sebagai salah satu tempat ibadah yang nyaman dan strategis di kawasan Cihampelas, Bandung.

Nama Mungsolkanas pada masjid tersebut tidak berasal dari Bahasa Arab yang biasa terpakai pada masjid-masjid pada umumnya. Mungsolkanas ini merupakan kependekan dari kalimat dalam bahasa Sunda yaitu Mangga Urang Ngaos Sholawat Kanggo Kanjeng Nabi Muhammad SAW‘. 

Terjemahannya kurang lebih berarti mari kita baca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW. Makna yang terkandung dalam nama masjid tersebut mengingatkan umat Islam bahwa sebagai hamba Allah harus selalu beribadah hanya kepada-Nya. 

Makna lainnya adalah tidak boleh melupakan Rasulullah Muhammad SAW. Pasalnya, Allah SWT telah memerintahkan umatnya untuk senantiasa memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW sebagai bentuk wujud cinta dan penghormatan.

Selain itu, salah satu peninggalan bersejarah di Masjid Mungsolkanas ini berupa Al Quran tulisan tangan sekitar tahun 1870-an. Al Quran ini merupakan tulisan KH Abdurrohim yaitu sosok yang memprakarsai berdirinya masjid tersebut.

Awal Berdirinya Masjid

Sejarah Masjid Mungsolkanas pada awal pembangunannya yaitu tahun 1869. Proses ini lebih awal daripada Masjid Cipaganti yang dibangun pada 1933 oleh arsitek Belanda bernama Charles Proper Wolff Schoemaker. 

Konon katanya, masjid ini pernah menjadi tempat singgah Presiden Soekarno untuk menginap saat masih berkuliah di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB). Pada zaman dahulu, bangunan masjid hanya rumah panggung sederhana yang terbuat dari bilik bambu. 

Lalu menjadi  tanah wakaf atas nama pemberinya yaitu Hj Siti Lantenas. Sosok ini merupakan seorang janda kaya dari camat di wilayah Lengkong Sukabumi. Ia mempunyai bentangan tanah luas dari Jalan Raya Siliwangi (Gandok Ciumbuleuit) hingga Pelesiran (Cihampelas Bawah).

Renovasi Pembangunan Masjid

Sejarah Masjid Mungsolkanas ini pertama kali melakukan proses renovasi pada tahun 1933, bersamaan dengan pembangunan Masjid Raya Cipaganti oleh pemerintah Belanda. Perbedaannya adalah Masjid Mungsolkanas merupakan wujud gotong royong dari warga sekitar di bawah komando Mama Aden.

Proses renovasi masjid secara total terjadi pada tahun 2009, dari yang semula bangunan satu lantai berubah menjadi dua lantai. Kegiatan-kegiatan di dalam area masjid pun terus mengalami perkembangan dari hanya sekedar tempat belajar santri menjadi tempat belajar kanak-kanak dan juga koperasi.

Baca Juga: Sejarah Masjid Kwitang Jakarta, Saksi Perjuangan Habib Ali dalam Dakwah Islam

Peninggalan Sejarah di Masjid

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sejarah Masjid Mungsolkanas di Bandung ini memuat beberapa peninggalan yang sangat penting di dalamnya. Meskipun bentuk bangunan saat ini telah berubah, namun Masjid Mungsolkanas mempunyai beberapa peninggalan yang masih ada hingga saat ini.

Peninggalan sejarah tersebut yakni Al-Qur’an yang ditulis tangan Mama Aden dalam sebuah etalase kaca di lantai dua masjid. Adapun masih ada peninggalan lainnya yaitu sebuah batu hitam besar dengan ukiran nama dan tahun pembangunan masjid, yang terletak di depan pintu masuk. 

Bunyi tulisan tersebut adalah “Masjid Mungsolkanas/Berdiri Tahun 1869/Mangga Urang Ngaos Sholawat ka Kanjeng Nabi SAW.”

Bukti Nyata Penyebaran Islam di Bandung

Keberadaan Al-Qur’an di dalam Masjid Mungsolkanas tersebut menjadi bukti nyata bagaimana penyebaran Islam berkembang pesat di wilayah Kota Bandung sejak lebih dari satu abad silam. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid bersejarah ini juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kesehatan.

Salah satu program rutin yang dicanangkan panitia masjid adalah pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Pelaksanaannya terjadi dua kali dalam setahun, tepatnya seminggu sebelum bulan suci Ramadhan dan pada pertengahan tahun.

Program tersebut merupakan hasil kerja sama antara Masjid Mungsolkanas dengan Rumah Sakit Advent Bandung, sehingga masyarakat sekitar dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis. Sebagai masjid yang telah melalui perjalanan panjang, Masjid Mungsolkanas tetap menjadi pusat ibadah dan kegiatan sosial bagi masyarakat Kota Bandung.

Baca Juga: Filosofi Arsitektur Masjid Kubah Baret Hijau yang Ada di Pangandaran

Demikian sejarah Masjid Mungsolkanas di Bandung yang merupakan masjid tertua di wilayah tersebut. Jika Anda singgah di kota ini, jangan lupa menyempatkan diri mengunjunginya untuk merasakan atmosfer islam yang penuh sejarah di dalam area masjid. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |