Siapa Ray Dalio yang Dimintai Nasihat Prabowo Soal Danantara?

1 month ago 107

tirto.id - Profil Ray Dalio menyita perhatian publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto diundang ke Istana Merdeka untuk memberikan nasihat kritis mengenai pengembangan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Ray Dalio sendiri dinilai Prabowo sebagai sosok yang tepat untuk bertukar pikiran dalam proses membangun Danantara lantaran telah memiliki pengalaman nyata mengembangkan badan pengelolaan investasi lainnya di tingkat global, seperti di kawasan Timur Tengah serta negara Asia lainnya.

"Saya rasa Anda berada dalam posisi yang dapat berbicara kepada kami secara terbuka dan juga secara kritis. Saya rasa kami memang memerlukan nasihat-nasihat yang kritis ini, saya rasa kuncinya," kata Prabowo seperti dikutip dari Antara (7/3/2025) saat menyambut dan menerima kehadiran Ray Dalio dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.

Dalam acara yang berlangsung di Istana Merdeka tersebut, Prabowo mempertemukan belasan pengusaha besar asal Indonesia dengan investor asal Amerika Serikat Ray Dalio salah satunya untuk membahas pengelolaan aset pada Badan Pengelolaan Investasi Danantara Indonesia.

Deretan pengusaha yang hadir antara lain Andi Syamsuddin Arsyad atau akrab disapa Haji Isam, Sugianto Kusuma (Aguan), Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Tomi Winata, Anthony Salim, Franky Wijaya, Dato Tahir, James Riady, Chairul Tanjung, dan Hilmi Panigoro.

Harapannya, pengelolaan aset Danantara kelak dapat berjalan efisien, teliti, hati-hati, dan transparan.

Lantas, siapakah sosok Ray Dalio yang menjadi tamu kehormatan Prabowo ini?

Profil Ray Dalio

Raymond Thomas Dalio, lebih dikenal sebagai Ray Dalio, adalah seorang investor, manajer hedge fund, dan penulis terkemuka asal Amerika Serikat. Ia lahir pada 8 Agustus 1949 di Jackson Heights, Queens, New York City.

Ayahnya, Marino Dallolio, adalah seorang musisi jazz yang memainkan klarinet dan saksofon di klub-klub jazz Manhattan seperti Copacabana, sementara ibunya, Ann, berperan sebagai ibu rumah tangga.

Ketertarikan Dalio pada dunia investasi dimulai sejak usia 12 tahun ketika ia membeli saham Northeast Airlines seharga USD 300 dan berhasil melipatgandakan investasinya setelah maskapai tersebut bergabung dengan perusahaan lain.

Dalio juga dikenal sebagai penggemar dana indeks, dengan 80% portofolionya terdiri dari dana indeks, termasuk 'SPDR S&P 500 ETF Trust' yang bernilai USD 1,68 miliar pada tahun 2020.

Saat ini, Dalio tinggal bersama istrinya, Barbara, di Greenwich, Connecticut, dan mereka memiliki empat putra: Devon, Paul, Matthew, dan Mark.

Dari segi pendidikannya, Dalio meraih gelar sarjana di bidang keuangan dari Long Island University (CW Post) dan gelar MBA dari Harvard Business School pada tahun 1973.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Dalio bekerja di New York Stock Exchange dan berdagang komoditas berjangka. Ia kemudian menjabat sebagai Direktur Komoditas di Dominick & Dominick LLC, dan pada tahun 1974 menjadi pialang bursa berjangka di Shearson Hayden Stone.

Pada tahun 1975, Dalio mendirikan firma manajemen investasi Bridgewater Associates dari apartemennya. Perusahaan ini membuka kantor di Westport, Connecticut pada tahun 1981 dan menjadi hedge fund terbesar di dunia pada tahun 2005.

Pada Oktober 2017, Bridgewater mengelola aset sebesar USD 160 miliar. Namun pada tahun yang sama, Dalio mengundurkan diri sebagai co-CEO Bridgewater sebagai bagian dari perombakan perusahaan.

Selama berkarir, salah satu prestasi cemerlang Dalio adalah kemampuannya memprediksi krisis keuangan global pada tahun 2007.

Lebih lanjut, Dalio juga menerbitkan beberapa buah karya tulis. Pada tahun 2008, Dalio menerbitkan esai berjudul "Bagaimana Mesin Ekonomi Bekerja: Sebuah Templat untuk Memahami Apa yang Terjadi Sekarang".

Pada tahun 2011, ia menerbitkan buku berjudul "Prinsip", yang menguraikan filosofi investasi dan manajemen perusahaannya.

Pada tahun 2012, Dalio berhasil masuk dalam daftar Time 100 sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia, dan Bloomberg Markets menempatkannya dalam daftar 50 orang paling berpengaruh pada tahun 2011 dan 2012.

Sementara pada 7 April 2024, Dalio bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, bersama sejumlah konglomerat Indonesia dan menteri kabinet. Pertemuan ini menyoroti pengaruh dan jaringan luas Dalio dalam dunia investasi dan ekonomi global serta pemikirannya terkait Danantara.


tirto.id - Aktual dan Tren

Kontributor: Febriyani Suryaningrum
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Balqis Fallahnda

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |