Waspada! Bukan Cuma Capek Biasa, RSUD Pandega Pangandaran Ungkap Burnout Ancam Kesehatan Mental Pekerja

10 hours ago 9

harapanrakyat.com,- Di tengah hiruk pikuk tuntutan profesi yang kian meningkat, sebuah fenomena berbahaya bernama burnout kini jadi sorotan. Kondisi ini, seringkali disalahartikan sebagai sekadar “kelelahan biasa”, sebetulnya adalah sinyal bahaya yang bisa mengikis produktivitas dan bahkan meruntuhkan mental seseorang. Menyadari urgensi ini, RSUD Pandega Pangandaran, Jawa Barat, mengambil langkah proaktif dengan menyuarakan peringatan burnout melalui platform resmi Instagram mereka.

Baca Juga: RSUD Pandega Pangandaran Bagikan Tips Kerja Semangat Pulang Selamat untuk Pekerja

Dalam unggahan di akun Instagramnya, instansi kesehatan milik pemerintah tersebut dengan tegas mengingatkan masyarakat tentang risiko stres pekerjaan yang kerap tak disadari namun secara bertahap merusak.

“Ini jauh lebih dari sekadar rasa lelah biasa. Ini bisa menjadi titik awal kehancuran hidup,” tegas pernyataan dalam akun resmi IG RSUD Pandega.

RSUD Pandega Jelaskan Burnout dan Gejala Stres Kerja

Burnout didefinisikan sebagai kondisi kelelahan ekstrem yang meliputi aspek fisik, emosional, dan mental, dipicu oleh tekanan kerja yang tak kunjung usai. Gejalanya melampaui rasa lelah biasa, mencakup perasaan terbebani, hilangnya motivasi, bahkan semangat hidup yang merosot tajam, seperti yang dijelaskan dalam unggahan RSUD Pandega.

RSUD Pandega mengidentifikasi beberapa indikator stres kerja yang seringkali muncul secara bertahap namun memiliki konsekuensi serius:

  • Meskipun tidur nyenyak semalaman, tubuh terasa tidak segar.
  • Munculnya perasaan antipati atau kebencian terhadap pekerjaan.
  • Penurunan motivasi, keengganan, dan produktivitas yang menurun drastis.
  • Kesulitan tidur; mata terpejam namun pikiran terus aktif.
  • Ledakan amarah tanpa sebab jelas, kecemasan berkelanjutan, atau perasaan hidup tak berarti.
  • Keluhan fisik seperti sakit kepala, kekakuan otot, dan mual.
  • Kecenderungan untuk menarik diri dari interaksi sosial dan lingkungan sekitar.

Menurut analisis RSUD Pandega, beberapa faktor utama burnout dan pemicu stres kerja. Di antaranya, beban tugas yang melampaui batas, kurangnya otonomi dalam pekerjaan, lingkungan kerja yang tidak mendukung, dan minimnya penghargaan dari atasan. Namun, faktor paling krusial yang bisa memicu keruntuhan adalah ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.

Delapan Jurus Jitu Mencegah Burnout dari RSUD Pandega

Meski ancaman burnout nyata, ada kabar baik: masih ada waktu untuk mengambil tindakan preventif. RSUD Pandega memberikan 8 strategi efektif untuk mengelola stres kerja sebelum dampaknya memburuk:

  1. Kenali Batasan Diri: Belajar berkata “tidak” adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental.
  2. Istirahat Cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang berkualitas, bukan sekadar berbaring.
  3. Terapkan Gaya Hidup Sehat: Konsumsi makanan bergizi dan lakukan aktivitas fisik secara teratur.
  4. Luangkan Waktu untuk Hobi: Menekuni hobi adalah cara efektif untuk mengisi ulang energi dan mengurangi stres.
  5. Hindari Lembur Berlebihan: Patuhi jam kerja standar dan hindari kebiasaan lembur yang terus-menerus.
  6. Jalin Komunikasi Terbuka di Kantor: Jangan memendam masalah, diskusikan kekhawatiran Anda dengan rekan kerja atau atasan.
  7. Perkuat Hubungan Sosial: Dukungan dari keluarga dan sahabat adalah penawar stres yang ampuh.
  8. Cari Bantuan Profesional: Jangan ragu untuk mencari dukungan dari tenaga ahli jika pikiran Anda terasa semakin berat.

Baca Juga: Cara Terbaik Jaga Kesehatan, RSUD Pandega Pangandaran: Ayo Biasakan Mencuci Tangan Pakai Sabun

RSUD Pandega mengakhiri pesannya dengan peringatan tegas, “Kesehatan mental itu adalah realitas. Jangan abaikan sinyal yang diberikan oleh tubuh dan pikiran Anda. Jika sudah tidak sanggup, carilah bantuan!” (Adi/R5/HR-Online) 

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |