4 Perbedaan Tipe Sosialisasi Formal dan Informal dalam Sosiologi

6 hours ago 8

tirto.id - Dalam ilmu sosiologi, sosialisasi dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe sosialisasi formal dan informal. Kedua tipe sosialisasi ini diketahui punya pengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang.

Sosialisasi dapat diartikan sebagai proses yang berhubungan dengan setiap individu dalam mempelajari hidup serta nilai sosial di kelompoknya. Tujuannya agar individu tersebut bisa diterima dan berbaur dengan individu lain dalam kelompok.

Adapun sosialisasi formal dan informal tidak dapat dipisahkan satu sama lain meskipun memiliki perbedaan mendasar. Seseorang akan menjalani kedua tipe sosialisasi ini secara bersamaan dalam kehidupannya sehari-hari.

Adapun sejumlah perbedaan sosialisasi formal dan informal yakni sebagai berikut.

1. Berdasarkan Pengertian

Tipe sosialisasi formal dan informal bisa dibedakan berdasarkan pengertiannya. Berikut selengkapnya.

Pengertian Sosialisasi Formal

Menurut buku Sosiologi tulisan Tjipto Subadi, sosialisasi formal adalah sosialisasi yang terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang. Lembaga ini bersifat resmi, memiliki legitimasi atau izin dari pemerintah, serta tidak berdasarkan sifat kekeluargaan.

Pengertian Sosialisasi Informal

Sosialisasi informal adalah sosialisasi yang terjadi di luar lembaga resmi, seperti di lingkungan masyarakat. Dalam sosialisasi informal, individu belajar memahami sikap, nilai, dan pola perilaku yang berlaku di lingkungan sosial mereka melalui interaksi sehari-hari.

2. Berdasarkan Bentuk atau Contoh

Adapun bentuk atau contoh diterapkannya sosialisasi formal dan informal di antaranya sebagai berikut.

Contoh Sosialisasi Formal

Salah satu contoh sosialisasi formal adalah proses pendidikan di sekolah. Di lingkungan sekolah, terjadi interaksi antara murid, guru, dan karyawan sekolah dalam mengikuti aturan lembaga yang berlaku.

Setiap individu dalam lingkungan sekolah memiliki peran dan tanggung jawab yang telah ditetapkan. Selain sekolah, contoh sosialisasi formal lainnya dapat ditemukan dalam pelatihan militer, pelatihan kerja, atau organisasi pemerintahan.

Contoh Sosialisasi Informal

Sosialisasi informal terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti interaksi dalam keluarga, pertemanan, dan komunitas sosial. Contohnya adalah anak yang belajar sopan santun dari orang tuanya, seseorang yang menyesuaikan diri dengan budaya kelompok pertemanan, atau interaksi dalam komunitas hobi yang berbagi minat yang sama.

3. Berdasarkan Keterikatan pada Aturan

Dengan perbedaan pengertian dan contoh, tipe sosialisasi formal memiliki perbedaan dalam keterikatan pada aturan dengan sosialisasi informal. Simak penjelasannya.

Aturan Sosialisasi Formal

Sosialisasi formal memiliki aturan yang mengikat dan harus dipatuhi oleh semua individu yang ada di dalamnya. Peraturan tersebut dibuat secara resmi dan diterapkan oleh lembaga yang berwenang.

Misalnya, di sekolah, siswa harus mematuhi peraturan akademik dan tata tertib yang ditetapkan oleh sekolah. Begitu pula di tempat kerja, setiap karyawan harus mengikuti standar operasional dan kode etik perusahaan.

Aturan Sosialisasi Informal

Sosialisasi informal tidak terikat oleh aturan-aturan resmi atau baku dari lembaga tertentu seperti dalam sosialisasi formal. Meskipun begitu, individu tetap harus memperhatikan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat dengan menjaga adab, etika, dan sopan santun.

Norma tersebut dapat berupa nilai-nilai moral, adat istiadat, atau kebiasaan yang dijunjung tinggi dalam suatu kelompok sosial. Misalnya, seseorang yang baru bergabung dalam sebuah komunitas hobi harus menyesuaikan diri dengan budaya kelompok tersebut agar diterima dalam pergaulan.

4. Berdasarkan Sifat Hubungan Sosial

Perbedaan terakhir antara sosialisasi formal dan informal adalah sifatnya dalam hubungan sosial.

Sifat Sosialisasi Formal

Hubungan sosial yang terjadi dalam tipe sosialisasi formal cenderung bersifat profesional dan terstruktur. Dalam hubungan ini, ada batasan dan peran yang harus dijaga sesuai dengan aturan yang berlaku.

Struktur yang jelas dalam sosialisasi formal menjadikan individu memahami hierarki dan tanggung jawab mereka dalam suatu sistem sosial.

Sifat Sosialisasi Informal

Hubungan sosial dalam sosialisasi informal lebih bersifat kekeluargaan dan fleksibel. Tidak ada batasan yang kaku dalam interaksi sosial ini, sehingga individu dapat berinteraksi dengan lebih bebas.


tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Nisa Hayyu Rahmia & Nisa Hayyu Rahmia

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |