Buntut Sweeping Warung Nyemen di Garut, Wakil Bupati Omeli Pentolan Ormas

19 hours ago 8

harapanrakyat.com,- Aksi sweeping warung nyemen di Garut, Jawa Barat, yang dilakukan oleh ormas dan tokoh agama pada Sabtu (8/3/2025), berbuntut panjang.

Koordinator ormas yang diduga memimpin sweeping ke sejumlah warung itu kini dipanggil oleh Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina untuk melakukan klarifikasi.

Namun, ada momen lain dalam pemanggilan itu, dimana Luthfianisa Putri Karlina naik pitam, dan menganggap kegiatan ormas tersebut telah mencoreng nama baik Garut.

Pesan berantai video yang memperlihatkan Wakil Bupati Garut menegur ormas yang melakukan sweeping terhadap warga yang nyemen di siang bolong tersebar di grup WhatsApp.

Baca Juga: Kepergok Nyemen di Warung, Remaja Asal Garut Kocar-kacir Malu Tak Puasa

Ormas Sweeping Warung Nyemen di Garut, Wakil Bupati Marah

Putri Karlina menyebut, buntut aksi sweeping ormas yang dianggap ada unsur anarkis itu bisa membuat citra buruk Kabupaten Garut.

“Ini tugas kami, cuman highlight-nya hari ini ada kekerasan yang mana ujungnya adalah membuat citra Kabupaten Garut menjadi buruk. Apakah sudah konek ke situ apa belum, Ceng Aam sudah konek kesitu, kalau misalkan dengan tindakan anarkis citra Garut turun kedepannya gimana?” kata Putri Karlina dalam rekaman video yang beredar tersebut.

Teguran Wakil Bupati Garut itu menyebut sosok Ceng Aam yang diketahui merupakan koordinator Aliansi Umat Islam (AUI) Garut. Dimana Ceng Aam merupakan orang yang dianggap perlu bertanggung jawab atas aksi sweeping warung nyemen pada bulan Ramadhan.

“Terus saya sangat tidak setuju dengan pernyataan Ceng Aam yang mengatakan jangan sampai membuat kami bereaksi. Kalo saya mau, saya bisa meng tolol-tololin Satpol PP, saya bisa ngegoblok-goblokin orang. Tapi itu apakah citra Wakil Bupati yang bagus?” sambungnya.

“Saya harus punya komunikasi yang bijak dan tidak melukai hati semarah apa pun saya. Malu saya dengan kejadian ini loh pak. Saya bingung Ceng Aam masih bisa senyum-senyum,” kata Putri Karlina.

Sebetulnya masih banyak video lain yang memperlihatkan Wabup Garut itu menegur ormas. Bahkan, Putri sampai menangis saat berupaya menjelaskan dampak dan efek dari aksi yang dianggap anarkis saat ormas melakukan sweeping warung nyemen terhadap warga yang tidak patuh pada maklumat.

Sweeping Ormas Gabungan Dikawal Satpol PP

Sementara itu, Jajang Badrujaman, koordinator ormas Pemuda Akhir Zaman mengaku dirinya ikut serta dalam sweeping terhadap tempat makan dan warung kopi yang buka siang hari saat bulan puasa.

Jajang mengatakan, dirinya ikut melakukan sweeping para remaja nyemen di warung makan karena ingin menjalankan maklumat, terkait larangan tempat makan buka siang hari saat bulan puasa.

“Saat dipanggil oleh Wabup ke Pendopo Garut memang saya tidak ikut. Tapi saat sweeping warung-warung yang buka dan melayani konsumen pada siang hari saya memang ikut. Ya, sesuai di video, bahkan ada di akun Tiktok Bu Putri. Ya marah karena viral banyak yang nge-tag, cuman kan tidak seimbang,” kata Jajang.

Ia juga mengakui perbuatanya saat sweeping memang berlebihan. Namun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satpol PP Kabupaten Garut, untuk menjalankan maklumat yang disahkan oleh Pemkab Garut selama bulan puasa.

Baca Juga: Warung Remang Jadi Tempat Transaksi Penjualan Obat Haram di Garut Dibongkar Paksa Aparat

Menurut Jajang, seharusnya Wakil Bupati Garut bisa seimbang menempatkan masalah tersebut. Jangan hanya menyalahkan ormas, tetapi persoalkan juga warung makan yang buka siang hari dan melayani konsumen saat bulan puasa.

“Kami mengakui apa yang kami lakukan itu memang salah. Tapi tolong salahkan juga mereka yang telah abai dengan maklumat yang diterbitkan oleh Forkopimda. Karena kan maklumat itu ditandatangani oleh dia (Pemerintah Kabupaten Garut), salah satunya gitu kan. Tapi tidak berkomentar terhadap mereka yang mengabaikan maklumat itu. Terus saja kita yang disudutkan, dan saat aksi sweeping memang gabungan,” ungkapnya.

Jajang juga mengatakan, selama sweeping ke sejumlah warung nyemen, ormas gabungan mendapat pengawalan petugas Satpol PP. Petugas tidak melarang dengan aksi sweeping tersebut, meski memang ada insiden yang dianggap anarkis. (Pikpik/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |