Bupati Herdiat Khawatir Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Ciamis Meningkat, Ajak Semua Pihak Bergerak untuk Mengatasinya

1 day ago 6

harapanrakyat.com,- Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menyebut kondisi kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak di Ciamis trennya meningkat dari hari ke hari. Bahkan berdasarkan data dari bulan Januari sampai awal Agustus 2025 tercatat ada 50 kasus. 

Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Meningkat, Bupati Herdiat: Ciamis Krisis Moral

Pernyataan tersebut Herdiat sampaikan saat acara Silaturahmi Bupati bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat Ciamis, di Gedung KH. Irfan Hielmy Ciamis, Rabu (20/8/2025). 

Acara tersebut juga mengusung tema membangun sinergitas antara pemerintah dan masyarakat, dalam rangka mengatasi kekerasan dan pelecehan seksual pada perempuan dan anak.

“Yang tercatat, terdata, dan terlaporkan itu ada 50 kasus, belum lagi ada yang tidak terlaporkan. Tentu kondisi ini menjadi keprihatinan kita semua, maka dari itu semua pihak harus gerak cepat bagaimana untuk mengatasinya,” ujar Herdiat. 

Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Ciamis Tugas Semua Pihak

Herdiat secara tegas mengatakan, bahwa penanganan masalah tersebut bukanlah tugas yang mudah dan tidak dapat diemban hanya oleh Bupati atau Pemerintah Daerah semata. Namun perlu keterkaitan dan keterlibatan aktif dari seluruh pihak, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, serta seluruh elemen masyarakat.

“Jika kita bersama-sama dalam mengatasi kondisi saat ini, Insya Allah mampu dan teratasi dengan baik,” ujarnya. 

Herdiat menyebut, dari 50 kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak di Ciamis ini, 7 kasus di antaranya adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sedangkan 43 kasus lagi yaitu kekerasan dan pelecehan seksual. 

“Untuk kekerasan dan pelecehan itu, korbanya tidak hanya perempuan, tapi juga anak-anak laki-laki. Ini betul-betul mengkhawatirkan kita semua,” ucapnya. 

Maka dari itu, sambung Herdiat, perlu adanya pengawasan dan pengendalian bersama terhadap para korban terutama anak-anak laki-laki. Pasalnya, hari ini menjadi korban tapi 5 sampai 10 tahun kedepan akan jadi predator, karena hal itu menular. 

“Paling parah lagi ini menimbulkan rasa dendam yang luar biasa, dan ini betul-betul terjadi,” terangnya. 

Herdiat menegaskan, pada kegiatan ini berkumpul bersama para tokoh ulama, tokoh masyarakat dan lainnya. Hal ini untuk menyatukan visi dan misi dalam mengatasi permasalahan kekerasan perempuan dan anak di Ciamis ini. 

“Karena ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, kepala sekolah, guru tapi semua pihak. Pengendalian dan pengawasan terhadap anak itu sangat dibutuhkan. Karena kita ingin mencapai Indonesia Emas 2045,” tegasnya. 

Baca Juga: APMMS Ciamis Dorong Kejari Tindak Tegas Pelaku Asusila Anak, Hukum Secara Maksimal

Herdiat menambahkan, Indonesia Emas 2045, 20 tahun bukanlah waktu yang lama. Tapi kalau generasi saat ini tidak bagus, tidak punya akhlak yang mulia tidak sebagai generasi yang qurani itu kita sangat berat untuk mencapainya. 

“Mudah-mudahan dengan kebersamaan bersama-sama kita dalam mengatasinya, insya Alloh bisa teratasi,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |