Candi Blandongan Karawang, Warisan Masa Lampau dan Pesona Wisata Budaya

2 days ago 19

Candi Blandongan Karawang merupakan salah satu candi tertua di wilayah barat Pulau Jawa. Tempat ini berada di kompleks Situs Batujaya, Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan temuan arkeolog, pembangunannya berlangsung pada abad ke-5 hingga abad ke-6 Masehi. Waktu itu adalah masa kejayaan Kerajaan Tarumanagara yang terkenal sebagai salah satu kerajaan Hindu-Buddha tertua di Nusantara.

Baca Juga: Wisata Taman Safari Forest di Setu Bekasi

Keberadaannya sempat terlupakan selama berabad-abad karena tertimbun endapan tanah sawah. Bahkan struktur pelatarannya ditemukan sekitar 3 meter di bawah permukaan tanah. Baru pada abad ke-17, kawasan ini mulai menarik perhatian kembali. Kemudian terjadi penelitian secara serius pada tahun 1980-an oleh tim arkeologi Universitas Indonesia.

Penemuan dan Pemugaran Candi Blandongan Karawang

Penemuan tempat ini terjadi bersama dengan puluhan situs lain di kompleks percandian Batujaya. Proses ekskavasi bermula pada tahun 1992 dan berlanjut hingga 2000-an. Pemugarannya dilakukan setelah Candi Jiwa selesai dipugar pada 1996. 

Masyarakat setempat memberikan nama “Blandongan” karena di bagian atasnya terdapat lubang-lubang yang kemungkinan adalah bekas tiang penyangga bangunan menyerupai pendopo atau blandongan. Pemerintah terus melakukan upaya pelestarian, termasuk pembangunan selokan dan pompa untuk mencegah genangan air di sekitarnya. Pemugaran ini bertujuan menjaga kelestarian situs bersejarah sekaligus membuka potensi wisata budaya di Karawang.

Arsitektur Candi Blandongan yang Unik

Candi Blandongan Karawang memiliki ukuran dasar sekitar 25 x 25 meter dengan tinggi mencapai 4,9 meter. Bangunan ini berbentuk bujur sangkar dengan satu stupa besar di bagian tengah dan 4 pintu masuk di setiap sisinya. Keunikan arsitektur terlihat pada bahan bangunannya yang menggunakan campuran bata merah, pasir, kerang dan kerikil. Material ini menunjukkan bahwa candinya dibangun dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

Gapura candinya berbentuk membulat, sesuatu yang jarang ada pada candi-candi Buddha lain di Indonesia. Menurut penelitian, bentuk ini mendapat pengaruh arsitektur Nalanda dari India. Keberadaan stupa di dalam bangunan juga menjadi ciri khas Candi Blandongan dibandingkan candi-candi di Jawa Tengah maupun Jawa Timur.

Temuan Artefak

Ekskavasi di tempat ini menemukan berbagai artefak berharga yang mencerminkan kehidupan keagamaan masa lalu. Beberapa diantaranya adalah arca Buddha, amulet atau jimat, votive tablet dari tanah liat dan gerabah kuno. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa tempat tersebut berfungsi sebagai tempat ibadah umat Buddha.

Baca Juga: Pesona Tebing Nanggerang di Kalipucang Pangandaran, Pengunjung Bisa Menikmati Keindahan Alam di Dua Provinsi

Selain itu, pecahan beton stuko yang ditemukan di sekitar candinya diduga merupakan bagian dari stupa besar yang dahulu menghiasi bagian atas bangunan. Artefak-artefak ini kini menjadi koleksi penting bagi penelitian sejarah dan arkeologi di Indonesia.

Lokasi dan Akses Menuju Candi Blandongan

Candi Blandongan terletak di Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, Jawa Barat dan masuk ke dalam kawasan percandian Batujaya. Lokasinya berada di tengah area persawahan yang di sekelilingnya merupakan jalan beton. Sehingga, aksesnya mudah dengan berjalan kaki dari area parkir utama.

Jaraknya sekitar 50 meter dari Candi Jiwa, salah satu tempat terkenal di kawasan tersebut. Akses ke lokasi dapat Anda tempuh menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum dari pusat kota Karawang menuju Batujaya. Pengunjung biasanya tidak dikenakan biaya masuk yang tinggi sehingga sangat cocok sebagai tujuan wisata sejarah dan edukasi.

Hubungan dengan Kerajaan Tarumanagara dan Sriwijaya

Keberadaan tempat ini memiliki kaitan erat dengan Kerajaan Tarumanagara sebagai kerajaan Hindu-Buddha yang berpengaruh di Jawa Barat pada abad ke-5 hingga ke-7 Masehi. Namun, beberapa temuan arkeolog menunjukkan bahwa candinya juga memiliki pengaruh budaya Kerajaan Sriwijaya. Hal ini terlihat dari bentuk pilar dan teknik konstruksi bangunan yang berbeda dari candi-candi Tarumanagara murni.

Perpaduan budaya ini menunjukkan bahwa wilayah Karawang pernah menjadi titik pertemuan penting bagi perkembangan agama Buddha di Nusantara. Tempat ini menjadi bukti nyata interaksi budaya dan politik antar kerajaan di masa lalu.

Candi Blandongan Sebagai Destinasi Wisata Budaya

Selain nilai sejarahnya, Candi Blandongan Karawang juga menjadi destinasi wisata budaya yang menarik. Lingkungan di sekitar candinya merupakan hamparan sawah hijau dan taman tertata rapi memberikan suasana tenang bagi para pengunjung. Wisatawan dapat belajar mengenai sejarah peradaban Hindu-Buddha di Jawa Barat sambil menikmati keindahan lanskap pedesaan.

Pengunjung sudah semestinya menghormati aturan yang berlaku di kawasan candinya karena situs ini masih dianggap suci oleh sebagian umat Buddha. Pengunjung tak boleh masuk di beberapa area demi menjaga kelestarian bangunan dan artefak yang ada.

Baca Juga: Ada Wisata Kampung Ladang di Sumedang, Tawarkan Liburan Menarik dengan Nuansa Alam Pedesaan

Candi Blandongan Karawang menjadi salah satu ikon wisata sejarah yang menunjukkan kekayaan budaya lokal. Pelestarian situs ini penting untuk mendukung sektor pariwisata serta pendidikan sejarah di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan kesadaran masyarakat, besar harapan Candi Blandongan di Karawang ini bisa terus terjaga sebagai warisan budaya dunia. Pengembangan infrastruktur dan promosi wisata sejarah di kawasan Batujaya juga dapat menarik lebih banyak pengunjung. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |