tirto.id - Mobilitas sosial merupakan salah satu kajian dalam sosiologi. Contohnya dapat dibedakan menjadi empat jenis, meliputi contoh mobilitas antargenerasi, intragenerasi, vertikal, dan juga horizontal.
Pembahasan mengenai hal ini menjadi penting sebab mobilitas sosial menggambarkan bagaimana dinamika dalam kelas-kelas sosial masyarakat. Adapun istilah mobilitas sosial secara umum dipahami sebagai pergerakan individu-individu dalam masyarakat untuk naik ke level sosial-ekonomi ke atas atau turun ke bawah.
Berpijak pada definisi-definisi di atas, contoh mobilitas sosial dalam kehidupan sehari-sehari mudah ditemui berdasarkan jenis peralihannya. Berikut contoh mobilitas antargenerasi dan intragenerasi serta vertikal dan horizontal.
Contoh Mobilitas Sosial Antargenerasi
Mobilitas sosial dalam ilmu sosiologi bisa terjadi dalam konteks antargenerasi. Bentuknya seperti ketika anak-anak mencapai status yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada leluhurnya.
Dikutip dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, mobilitas sosial antargenerasi adalah peralihan status sosial yang terjadi di antara dua generasi atau lebih dalam satu keturunan. Dalam mobilitas ini bisa terjadi gerak naik dan turun atau vertikal maupun horizontal.
Contoh mobilitas antargenerasi adalah ketika seseorang yang berhasil menjadi pejabat tinggi negara atau pengusaha sukses. Ia pada mulanya lahir dari orang tua yang berprofesi sebagai PNS, sementara kakek dan neneknya merupakan petani di desa.
Contoh Mobilitas Sosial Intragenerasi
Proses mobilitas sosial dapat pula berlangsung dalam konteks intragenerasi. Ini artinya mobilitas sosial berupa peralihan status atau kedudukan sosial terjadi dalam satu generasi yang sama.
Peralihan bisa naik-turun atau vertikal dan juga horizontal. Contoh dari mobilitas sosial vertikal intragenerasi adalah ketika seorang PNS guru memiliki anak yang memegang gelar sarjana dan lolos seleksi cpns dengan sebagai guru pula.
Sang ayah kemudian memiliki karier bagus sehingga berhasil mencapai posisi kepala dinas pendidikan. Kemudian, sang anak juga memiliki kinerja baik sehingga berhasil pula dipilih oleh kepala daerah untuk menjadi orang nomor satu di dinas pendidikan.
Contoh Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal bisa berupa pergerakan individu atau kelompok naik-turun dari satu jenis tingkat sosial ekonomi ke tingkat sosial ekonomi lainnya. Mobilitas sosial sering kali terjadi karena faktor pekerjaan, pendidikan, bahkan bisa juga karena pernikahan.
Sesuai dengan namanya, mobilitas sosial vertikal dibagi menjadi dua, yakni ke atas atau ke bawah.
Mobilitas sosial vertikal ke atas disebut dengan social climbing. Sedangkan mobilitas sosial vertikal ke bawah biasanya disebut dengan istilah social sinking.
Berdasarkan penjelasan di dalam Modul IPS terbitan Kemdikbud (2017), social climbing adalah mobilitas sosial yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang dari status sosial rendah ke yang lebih tinggi.
Contoh mobilitas sosial vertikal social climbing ialah ketika seorang karyawan berhasil bekerja dan menghasilkan prestasi baik, kemudian berdampak baik dengan diangkat jadi kepala bagian, lalu manajer, hingga mencapai posisi direktur di suatu perusahaan. Kesuksesan mereka yang menduduki jabatan kepala daerah, menteri atau presiden juga contoh dari mobilitas sosial ke atas.
Keberhasilan Presiden Joko Widodo, yang lahir dari keluarga biasa serta kemudian meniti karier sebagai pengusaha mebel, lalu menjadi Wali Kota Solo dan lantas Gubernur DKI Jakarta, hingga akhirnya menjabat posisi kepala negara, adalah contoh dari mobilitas sosial.
Adapun social sinking adalah proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Di banyak kasus, social sinking berisiko memicu gejolak kejiwaan bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.
Contoh mobilitas sosial vertikal jenis social sinking adalah ketika seorang pejabat di suatu lembaga harus diturunkan pangkatnya karena melanggar aturan sehingga ia menjadi pegawai biasa. Contoh lainnya adalah saat seorang anak pengusaha produsen susu yang sukses gagal meneruskan bisnis orang tuanya, hingga perusahaannya bangkrut dan ia terlilit utang serta jatuh miskin.
Contoh Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial pun bisa terjadi secara horizontal. Proses ini berlangsung ketika perpindahan dari satu posisi ke posisi sosial tertentu berada di level yang sama.
Mobilitas horizontal seperti ini bisa dipicu oleh perpindahan dari sebuah pekerjaan pada pekerjaan lain yang sama bergengsinya. Jadi, definisi mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok dalam lapisan sosial yang sama.
Mobilitas horizontal juga bisa diartikan sebagai peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lain yang sederajat. Artinya, tidak ada perubahan derajat sosial atau kedudukan di dalam proses mobilitas horizontal.
Contoh mobilitas sosial horizontal adalah ketika seorang kepala sekolah dimutasi ke sekolah lain untuk menempati jabatan yang sama, yakni kepala sekolah. Contoh lainnya adalah saat seorang bintang pemain sepakbola dari sebuah klub elite yang ditransfer ke klub papan atas lainnya di sebuah liga.
Infografik SC Mobilitas Sosial. tirto.id/Sabit
tirto.id - Pendidikan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Nisa Hayyu Rahmia, Nisa Hayyu Rahmia, Nisa Hayyu Rahmia & Nisa Hayyu Rahmia