harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa budaya Sunda memiliki tiga simbolisasi penting dalam memaknai alam. Simbol pertama adalah laut selatan yang dalam budaya Jawa dilambangkan dengan sosok cantik bernama Nyi Ratu.
Melalui simbol itu, manusia diingatkan untuk menghormati laut, menjaganya dari kerusakan, dan memperlakukan alam dengan penuh tanggung jawab.
“Orang Sunda itu punya tiga simbolisasi. Pertama, kalau laut selatan itu mengambil filosofi kebudayaan Jawa itu dilambangkan dalam simbol yang cantik bernama Nyi Ratu,” kata Dedi Mulyadi dalam unggahannya di akun TikTok @dedimulyadiofficial, Rabu (20/08/2025).
Ia kemudian menegaskan bahwa laut bukan hanya tempat untuk diambil hasilnya, tetapi harus dijaga agar tetap indah dan bermanfaat bagi generasi berikutnya. Laut yang dikelola dengan baik akan menjadi sumber kehidupan, namun jika dirusak akan mendatangkan malapetaka.
“Itu cermin bahwa laut kalau diurus maka dia akan menjadi putri yang sangat cantik, harus dijaga kehormatannya,” tegasnya.
Dedi Mulyadi juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang konsisten menyerukan pentingnya pelestarian laut.
“Saya berterima kasih pada Bu Susi yang selalu mengingatkan saya untuk menjaga laut selatan,” ujarnya.
Baca Juga: Emosi Gegara Arak-arakan Setda, Dedi Mulyadi Hentikan Kirab Budaya Hari Jadi Jabar Lebih Awal
Simbolisasi Alam, Gunung, dan Hutan dalam Budaya Sunda
Selain laut, budaya Sunda juga memberi makna simbolis pada gunung dan hutan. “Kedua, simbol dari gunung dan hutan. Orang Sunda itu mengatakan adalah Abah/Eyang/Uyut Siliwangi maung kejayaan, dia adalah lambang kehormatan,” terangnya.
Gunung tidak hanya menyimpan keindahan, tetapi juga menjadi penopang kesejahteraan masyarakat. Jika gunung dijaga, rakyat akan merasakan ketentraman, terbebas dari bencana, dan terhindar dari kemiskinan.
“Kemuliaan, ketentraman dan kenyamanan rakyat sunda tergantung dari gunungnya,” jelasnya.
Selain laut dan gunung, tanah juga memiliki simbol yang sangat penting dalam budaya Sunda. Tanah dianggap sebagai lambang seorang ibu yang penuh kasih sayang dan harus dihormati.
“Ketiga adalah simbol dari tanah. Disebutlah Sunan Ambu, lambang dari seorang ibu yang harus dihargai dan dihormati,” kata Gubernur Dedi Mulyadi.
Ia kemudian menekankan bahwa memperlakukan tanah sama dengan memperlakukan ibu, dalam budaya Sunda disebut Sunan Ambu.
“Maka perlakukanlah tanah yang kita pijak, ini seperti kita memperlakukan ibu kita, Sunan Ambu itu adanya dalam kaidah Sunda. Sementara dalam kaidah Nusantara yang diajarkan Bung Karno disebutnya adalah Ibu Pertiwi,” ungkapnya.
Terakhir, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi kemudian memberikan peringatan keras tentang pentingnya menjaga tanah. Jika tanah terus dieksploitasi, dirusak, dan hanya dijadikan rebutan untuk memperkaya diri, maka itu sama saja dengan durhaka kepada ibu sendiri.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Klarifikasi Penyerahan Bendera ke Penari: Bukan Nyi Ratu Kidul, tapi…
“Kalau hari ini tata guna tanah kita rusak, kalau hari ini tanah tidak pernah kita hormati untuk menerima air, kalau hari ini tanah menjadi rebutan hanya untuk menumpuk kekayaan sesungguhnya kita adalah orang yang durhaka pada ibu kita,” pungkasnya. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)