DLH Kota Bandung Beberkan Upaya Pengurangan Volume Pengangkutan Sampah ke TPA Sarimukti 

1 day ago 15

harapanrakyat.com,- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung saat ini terus berupaya mengurangi volume pengangkutan sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Kepala DLH Kota Bandung, Darto mengatakan, upaya pengurangan volume pengangkutan sampah dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti yakni, pengoperasian Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) serta Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang di dalamnya ada Gerakan Lodong Sesa Dapur (Loseda).

Darto menjelaskan, saat ini terdapat tiga TPST yang sudah beroperasi secara konsisten di Kota Bandung. Tiga TPST ini berada di Pasar Gedebage dan Astanaanyar, serta Motah.

“Jadi setidaknya sudah ada tiga site (TPST) yang sudah berjalan normal dan lima sedang persiapan untuk beroperasi,” kata Darto, Rabu (30/7/2025).

Baca Juga: DLH Jabar Ungkap Tantangan dalam Penanganan Sampah, Partisipasi Warga Jadi Kunci

Ia menuturkan, TPST di Pasar Gedebage menggunakan metode pengolahan Biodigester atau Reaktor Biogas dan Biodrying atau Pengeringan dengan Bantuan Mikroorganisme untuk mengolah sampah organik menjadi kompos cair.

TPST di Pasar Gedebage ini bisa mengolah sampah 30 ton per hari. Dengan kemampuan itu, TPST di Pasar Gedebage saat ini mengalami defisit sampah organik sebesar 20 ton per hari.

“Sampai sekarang itu sudah berjalan normal, bahkan sudah defisit sampah sebesar kurang lebih 20 ton per harinya,” tuturnya.

Darto menambahkan, TPST di Pasar Astanaanyar menggunakan teknologi termal atau menggunakan panas, tetapi tidak menghasilkan asap beracun dan bau. TPST di Pasar Astanaanyar ini mampu mengolah sampah organik sebesar 5 ton per hari. 

Kemudian, TPST Motah di Bandung Kulon ini memakai teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) atau pengolahan yang bisa menghasilkan bahan bakar atau baku alternatif. TPST Motah ini bisa mengolah sampah sebesar 15 ton per hari, hasilnya pun bisa menjadi baku paving block atau konblok.

Upaya Kurangi Volume Pengangkutan Sampah dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti: Memperbanyak KBS serta Gerakan Loseda

Selain itu, Darto menyatakan, upaya untuk mengurangi volume pengangkutan sampah dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti yakni, memperbanyak Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang saat ini baru ada di 481 titik.

DLH Kota Bandung menargetkan penambahan KBS menjadi 511 titik, agar bisa mengurangi beban volume pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti. Sebab, KBS ini memberlakukan prinsip Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) atau mengurangi, menggunakan ulang, serta mendaur ulang.

“KBS di level RW ini melakukan upaya pengurangan sampah dengan metode 3R. Hari ini jumlah KBS sudah mencapai 481, kami targetkan akhir tahun sekitar 511 KBS akan aktif. Loseda atau Lodong Sesa Dapur itu juga bagian dari KBS,” ujarnya.

Lebih lanjut, Darto menjelaskan, saat ini Kota Bandung masih mengirimkan 140 ritase sampah ke TPA Sarimukti. Sebab, ada pengurangan 30 dari 170 ritase per hari oleh Pemprov Jawa Barat, sehingga Pemkot Bandung berupaya untuk mengolah sampah atas pengurangan kuota itu.

“Kami masih 140 ritase. Dari 170 ritase, ada pengurangan 30 ritase. Kami berupaya mengolah 30 ritase ini dengan tiga site (TPST) dan KBS termasuk Loseda ini. Rata-rata 1 ritase itu 6 sampai 7 ton, tergantung jenis sampahnya ya,” ucapnya.

Dengan berbagai upaya itu, DLH Kota Bandung menargetkan pengolahan sampah organik dan anorganik 300 ton per hari pada akhir 2025.

Ia optimistis target itu bisa tercapai, karena ada penambahan pengoperasian TPST maupun KBS di Kota Bandung. Sehingga, pengurangan volume pengangkutan sampah dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti bisa terealisasi.

Baca Juga: Puluhan TPA di Jawa Barat Kena Sanksi Administrasi dari KLH dan DLH, Ini Daftarnya

“Jadi sampai dengan akhir tahun ini targetnya itu kami harus sanggup mengolah 300 ton sampah per hari. Kami akan terus berupaya nanti di tahun berikutnya. Harapannya sampah yang kami buang ke TPA Sarimukti semakin berkurang dari tahun ke tahun,” katanya. (Reza Deny/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |