Fakta Asteroid Sasaran Hayabusa2 untuk Pendaratan 2031

2 weeks ago 29

Pesawat ruang angkasa menurunkan sampel murni Asteroid sasaran Hayabusa2 untuk pendaratan 2031 di pedalaman Australia. Hal tersebut bertujuan untuk mengembalikan sampel asteroid kedua di dunia. Dimana misi Hayabusa 1 telah dikembalikan oleh sampel Dusty milik asteroid Itokawa di tahun 2010 lalu. 

Baca Juga: Fenomena Hujan Meteor Epsilon Perseid

Pesawat ruang angkasa yang sama saat ini dalam perjalanan menuju daerah jauh. Hal ini bermaksud untuk mengumpulkan lebih banyak sampel, sehingga dapat membantu ilmuwan dalam menjelaskan sejarah asal Tata Surya. Akan tetapi, pengamatan terbaru mengenai asteroid menunjukkan bahwa Hayabusa2 mungkin tengah menghadapi kesulitan untuk mendarat di target barunya.

Memahami Asteroid Sasaran Hayabusa2 untuk Pendaratan 2031

Asteroid 1998 KY26 merupakan sebuah objek kecil yang perkiraannya memiliki kandungan sekitar satu juta galon air. Asteroid ini berotasi menggunakan kecepatan tinggi, sehingga satu hari di permukaan batu akan berakhir hampir secepat itu juga. Rencananya Hayabusa2 akan bertemu dengan asteroid ini pada tahun 2031 dan menjadi bagian dari misi untuk mengumpulkan lebih banyak debu maupun batu secara langsung dari sumbernya.

Melalui pengamatan teleskop di seluruh dunia, termasuk Very Large Telescope (VLT) di Chile dengan dukungan radar optimal, terungkap bahwa ukuran Asteroid sasaran Hayabusa2 untuk pendaratan 2031 ini hanya sekitar 10 – 11 meter (36 kaki). Berbeda jauh dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 30 meter. Para astronom juga berhasil mengumpulkan lebih banyak data mengenai target baru Hayabusa2 dan menemukan bahwa ukuran asteroid tersebut hampir tiga kali lebih kecil.

Bahkan berputar lebih cepat dari perkiraan awal. Selain itu, KY26 berotasi dengan kecepatan sangat tinggi, yakni hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk satu rotasi. Ini dua kali lebih singkat daripada dugaan awal yang menyebutkan 10 menit.

“Adanya ukuran mini dan rotasi ekstrem mampu membuat misi Hayabusa2 semakin menarik, sekaligus berisiko,” ucap seorang astronom ESO, Oliver Hainaut.

Target Pengukuran Lebar

Target awal Hayabusa2 memiliki lebar hampir 3.000 kaki atau 900 meter. Pada tanggal 22 Februari 2019, pesawat luar angkasa tersebut pertama kali berhasil mendarat di asteroid Ryugu dan kembali melakukan pendaratan kedua sekitar Juli 2019. Tujuan mereka adalah mengambil sampel dari bawah permukaan di kawah yang terbentuk akibat pendaratan perdana.

Baca Juga: Penemuan Bulan Semu Baru Asteroid 2025 PN7

Itu mereka lakukan sebelum akhirnya mengantarkan sampelnya ke Bumi. Selain itu, Badan Antariksa Jepang telah mengumumkan perpanjangan misi Asteroid sasaran Hayabusa2 untuk pendaratan 2031. Hal ini beserta target kedua yang penuh keberuntungan.

Jejak Kesuksesan Hayabusa2

Wahana antariksa Hayabusa2 JAXA sudah membuat sejarah di asteroid Ryugu pada tahun 2020. Dimana mereka berhasil mengorbit, mendarat dan membawa kembali sampel ke Bumi. Saat ini misi baru yang menanti adalah menjelajahi asteroid kecil KY26 pada tahun 2031 mendatang dengan rencana untuk mengorbit, memetakan permukaan dan kemungkinan melakukan pendaratan.

Misteri Struktur KY26

Meskipun data awal menunjukkan bahwa KY26 mungkin merupakan sebuah bongkahan batu padat, para astronom masih membuka kemungkinan kalau asteroid ini hanyalah tumpukan puing rapuh dan memiliki gravitasi lemah.

“Saat ini kita belum pernah menyaksikan asteroid 10 meter dari dekat. KY26 mampu memberi kejutan dari bentuk maupun struktur,” ungkap Toni Santana-Ros, dari Universitas Alicante dan Barcelona.

Selain itu, peneliti berharap bahwa asteroid sasaran Hayabusa2 untuk pendaratan 2031 mampu menjadi kunci dalam membuka rahasia apakah asteroid ini merupakan batu solid atau gundukan rapuh di ruang angkasa sana.

Tantangan Lebih Besar Menghadang

Berbeda dengan sasaran awal, pendaratan kedua Hayabusa2 akan menghadirkan tantangan lebih kompleks. Mengapa? Karena ukuran asteroid terbilang kecil serta rotasinya cepat. Tim peneliti yang terlibat dalam studi ini memanfaatkan teleskop besar di Observatorium Selatan Eropa bersama dengan instrumen lainnya. Hal ini untuk mengamati KY26 1998 sebagai persiapan misi mendatang.

“Kisah menarik di sini ialah bahwa kami menemukan adanya ukuran asteroid setara dengan ukuran pesawat luar angkasa yang akan mengunjunginya. Kami dapat mengkarakterisasi objek kecil itu menggunakan teleskop. Artinya, kami bisa melakukannya untuk benda lain di masa depan,” kata Santana-Ros.

“Metode kami bisa berdampak pada rencana eksplorasi asteroid untuk mendekati Bumi di masa depan atau bahkan penambangan asteroid,” imbuhnya lagi.

Ini menjadi fakta menarik untuk dinanti. Sekarang, hanya tinggal menunggu dengan antusias asteroid sasaran Hayabusa2 untuk pendaratan 2031 tiba.

Signifikansi Penelitian Asteroid Kecil

Asteroid kecil seperti KY26 merupakan benda langit paling sering mendekati dan menghantam Bumi. Memahami KY26 berarti mengenali ancaman nyata yang mungkin jatuh dari langit.

“Kini kami menyadari bahwa asteroid kecil yang berbahaya bisa diteliti dari Bumi,” tambah Hainaut.

Baca Juga: Galaksi Messier 82 Cerutu Bersinar Terang

Lebih lanjut lagi, keberhasilan misi Asteroid sasaran Hayabusa2 untuk pendaratan 2031 berpotensi membuka jalan bagi eksplorasi sumber daya luar angkasa. Termasuk mineral dan logam yang hingga saat ini masih menjadi wacana. Selain itu, temuan terbaru tentang asteroid KY26 yang jadi sasaran telah muncul pada 18 September 2025 di Nature Communications. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |