Fitur Poke Facebook, Dulu Sekadar Iseng, Kini Jadi Tren Lagi

2 weeks ago 27

Setelah lama lenyap, kini fitur Poke Facebook akhirnya muncul lagi. Keputusan developer Facebook menghadirkan kembali Poke sukses menarik perhatian publik. Terutama dari kalangan milenial dan Gen Z yang dulu sempat merasakan masa kejayaan aplikasi FB.

Baca Juga: Sistem Penggunaan dan Cara Main Leo Telegram Bot

Mereka mengklaim fitur klasik ini adalah bentuk nostalgia yang menyenangkan. Bahkan bisa menjadi langkah baru dalam berinteraksi di sosial media. Namun, untuk para angkatan baru seperti Gen Alpha, mungkin banyak yang merasa bingung apa itu sebenarnya Poke?

Mengenal Fitur Poke Facebook yang Legendaris

Pada dasarnya, Poke atau dalam bahasa Indonesia artinya “colekan”, merupakan cara sederhana untuk menyapa maupun menarik perhatian teman virtual Facebook.

Fiturnya memang tidak memiliki fungsi kompleks. Seperti mengirim pesan, gambar atau tautan. Hanya sebuah “colek”, layaknya ucapan “hai” tapi versi digital.

Colekan sendiri pertama kali muncul oleh pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, pada tahun 2004. Kala itu fungsi utamanya cukup sederhana namun unik. Sebagai bentuk interaksi non-verbal antar-pengguna.

Popularitasnya meroket di sekitar tahun 2009 hingga 2010. Tepat ketika Facebook mencapai masa kejayaan serta memiliki pengguna secara luas dari berbagai kalangan usia. Namun seiring berkembangnya media sosial lain seperti Instagram hingga TikTok, dominasi Facebook pun mulai memudar sebelum ada fitur Poke modern.

Fitur Colekan FB yang sempat populer juga ikut tenggelam. Bahkan sempat tidak lagi ditampilkan secara jelas di aplikasi. Banyak pengguna tidak sadar bahwa fitur ini masih tersedia meski tersembunyi.

Selain karena kalah pamor dengan fitur lain, sistem colekan juga sempat menuai kritik. Beberapa ahli berpendapat kehadirannya dapat memicu kecanduan interaksi digital yang kurang produktif. Tak heran jika akhirnya Colekan seperti menghilang dari radar pengguna.

Baca Juga: Panduan Mematikan Putar Otomatis Video Facebook

Kini Hadir Lebih Modern dan Interaktif

Di tengah berbagai pro-kontra, Meta, perusahaan induk Facebook, tetap optimis bahwa kehadiran kembali fitur Poke bisa membawa suasana baru. Tidak hanya nostalgia, tetapi juga sebagai inovasi ringan guna membangun koneksi sosial. Tentunya tanpa harus repot-repot membuat status atau mengirim pesan panjang.

Melansir dari laporan TechCrunch, Poke kini hadir dengan tampilan lebih modern dan interaktif. Pengguna bisa langsung menemukan tombol khusus Colekan di halaman profil teman.

Cukup satu klik, teman akan menerima notifikasi “Anda dicolek” seperti zaman dulu. Namun dengan tampilan yang lebih bersih dan responsif. Hal tersebut membuat fitur Colekan terasa lebih personal. Tidak terkesan memaksakan interaksi.

Tersedia Halaman Khusus untuk Poke

Tidak hanya itu, kini tersedia halaman khusus di facebook.com/pokes yang memungkinkan pengguna untuk melihat semua riwayat Colekan mereka. Di halaman ini, pengguna dapat mengetahui banyak hal, meliputi:

  • Melihat siapa saja yang sudah mencolek mereka.
  • Menemukan teman yang bisa dicolek balik.
  • Melihat jumlah “Poke Count” bersama teman tertentu.

Menariknya, jika jumlah Colekan antara dua pengguna meningkat, akan muncul ikon khusus seperti emoji api atau angka “100”. Ini menandai hubungan interaktif yang konsisten. Konsepnya pun sangat mirip dengan Streaks TikTok.

Bijak Gunakan Colek untuk Keamanan dan Kenyamanan

Menurut laporan Meta, setelah uji coba fitur Poke pada akhir 2024 lalu, tercatat jutaan pengguna Facebook langsung menjajal. Sekitar 50% diantaranya berasal dari kalangan Gen Z dan milenial usia 18-29 tahun.

Membuktikan bahwa Colekan memang memiliki daya tarik tersendiri di tengah generasi muda. Khususnya mereka yang tumbuh bersama Facebook di masa remajanya.

Namun, seperti fitur sosial lainnya, pengguna tetap disarankan untuk bijak dalam menggunakan Poke. Colekan sebaiknya pengguna berikan kepada orang yang memang sudah kenal atau memiliki hubungan pertemanan cukup dekat.

Mencolek orang asing bisa dianggap mengganggu, karena setiap Poke akan menghasilkan notifikasi. Dalam beberapa kasus, ini bahkan bisa menjadi spam atau pelecehan digital, tergantung bagaimana si penerima menganggapnya. Lebih buruk lagi, jika salah mencolek akun palsu atau pengguna yang memiliki niat tidak baik. Hal itu bisa menimbulkan risiko keamanan.

Baca Juga: Mengenal Font Blank TikTok dan Cara Pakainya

Kembalinya fitur Poke Facebook adalah upaya Meta untuk menyegarkan hubungan antar-pengguna di platform berlogo warna biru ini. Dengan tampilan lebih modern dan tambahan fitur interaktif, Poke menjadi lebih dari sekedar alat komunikasi ringan di Facebook. Namun tetap gunakan fiturnya secara bijak. Hindari mencolek sembarang orang tanpa konteks yang jelas supaya lebih aman dan tidak mengganggu. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |