Galaksi Messier 82 Cerutu Bersinar Terang

6 hours ago 5

Galaksi Messier 82 berkobar dengan adanya kekuatan berbentuk bintang, sehingga mampu menghasilkan superclusters biasa. Berkat adanya Hubble dan Webb, saat ini siapapun bisa melihat keindahan yang membentang dalam detail luar biasa karena termasuk fenomena langka dari saluran tinggi Hubble.

Baca Juga: Mengenal Galaksi Cosmic Grapes Unik dari Masa Awal Alam Semesta

Messier 82 atau Galaksi Cerutu bersinar terang pada spektrum cahaya inframerah, khususnya pada aktivitas produksi bintang yang ada di dalamnya. Galaksi Cerutu ini berinteraksi secara gravitasi dengan galaksi tetangga Messier 81. Sehingga, dapat menyebabkan tingginya tingkat kelahiran bintang yang terkenal dengan starburst.

Di sekitaran pusat galaksi, laju produksi bintang 10 kali lebih cepat daripada galaksi Bimasakti manusia. Radiasi serta partikel energetik dari bintang belia mampu mengukir gas disekitarnya sehingga menghasilkan hembusan angin galaxy yang memampatkan gas dan memproduksi jutaan bintang. Meski begitu, laju produksi bintang yang cepat di Messier 82 akhirnya akan menurun dengan sendirinya. Saat material penghasil bintang habis dikonsumsi, starburst akan mereda dalam waktu beberapa puluh juta tahun.

Penemuan dan Analisis Gambar Milik Hubble Terhadap Galaksi Messier 82

Penemuan Messier 82 ini bersamaan dengan tetangganya, yaitu Messier 81, oleh seorang astronom Jerman, Johann Elert Bode, pada tahun 1774. Galaksi ini terletak 12 juta tahun cahaya dari bumi di rasi Ursa Mayor, dengan magnitudo semu sekitar 8,4. Waktu paling ideal untuk mengamatinya adalah bulan April.

Gambar milik Hubble mampu menunjukkan pusat Messier 82 yang terkenal sebagai galaksi Cerutu. Terdapat debu kosmik yang melimpah, bintang-bintang muda bercahaya dengan jelas, dan sinar molekul gas mampu membuat Messier 82 terbilang cerah. Selain itu, tidak terlalu jauh jika dilihat dari jarak astronomis.

Kumpulan foto Messier 82 yang Hubble ambil sebelumnya menampilkan galaksi penuh dengan cahaya bintang, tetapi gambar terbaru dari pusat galaksi Messier 82 sangat berbeda. Selain itu, pada gambar terbarunya ini, cahaya dari molekul gas dan debu cenderung mendominasi, sementara bintang-bintangnya justru tampak samar. 

Perbedaan Gambar Lawas dan Terbaru

Selain itu, gambar terbaru lebih jernih daripada hasil pengamatan sebelumnya, bahkan menjadi gambar paling detail yang pernah Hubble ambil dari galaksi tersebut. Akan tetapi, perbedaan utamanya ada pada cara observasi yang ilmuwan tetapkan. Sebenarnya, kamera Hubble tidak menangkap warna, tetapi lebih peka terhadap berbagai panjang gelombang dalam bentuk grayscale.

Baca Juga: Galaksi Zhulong Kembaran Bima Sakti, Berusia 12 Miliar Tahun

Gambar berwarna tersebut Hubble buat setelah cahaya melewati filter yang berbeda untuk menggabungkan gambar. Pilihan filter ini mampu memberikan dampak besar pada hasil akhirnya. Karena menggunakan filter berpita warna luas, ini mirip dengan yang biasa terlihat oleh mata manusia dengan hasil warna tampak alami dari cahaya bintang bersinar di seluruh spektrum.

Sementara itu, ketika filter transparan Hubble pakai hanya untuk spektrum tertentu yang dihasilkan oleh elemen kimia, kedatangan cahaya dari awan gas dapat terisolasi. Sedangkan sebagian besar cahaya bintang sudah terhalangi. Ini menjadi alasan mengapa bintang-bintang tampak redup dalam gambar galaksi Messier 82 milik Hubble, termasuk garis-garis jelas debu terlihat di tengah awan gas bercahaya terang.

Gema Cahaya Ledakan Bintang

Pantulan suara dari pegunungan atau suara langkah terpantul dari dinding adalah contoh dari fenomena yang terkenal sebagai gema. Gema terjadi ketika gelombang suara memantul kembali dan telinga manapun dapat mendengarnya. Selanjutnya, di ruang angkasa terdapat bentuk gema unik, bukan dalam bentuk suara, melainkan cahaya yang terpantul dari awan debu.

Teleskop Antariksa Hubble milik NASA baru-baru ini menangkap salah satu contoh gema kosmik yang terkenal dengan “gema cahaya” di galaksi Messier 82. Sebuah animasi juga peneliti buat dari sejumlah gambar yang Hubble tangkap selama dua tahun. Ini mampu menunjukkan adanya ekspansi gema cahaya yang muncul dari ledakan supernova, sehingga terjadi tiga tahun setelah ledakan bintang itu terdeteksi. Gema cahaya tampak seperti riak pada permukaan kolam.

Gema cahaya muncul ketika cahaya ledakan bintang bergerak dari berbagai jarak untuk mencapai Bumi. Sebagian cahaya dari ledakan supernova kemudian datang langsung ke planet ini, sedangkan cahaya lainnya terlambat karena harus memantul dari awan debu yang sangat besar. Ukurannya sendiri sebesar 300 x 1.600 tahun cahaya, di sekitar Supernova, sebelum akhirnya terpantulkan ke arah Bumi.

Baca Juga: Bintang Dark Dwarf, Diyakini Tersembunyi di Pusat Galaksi

Hingga saat ini, astronom hanya berhasil mendeteksi 15 gema cahaya yang berasal dari supernova di luar galaksi Bima Sakti. Gema cahaya dari supernova jarang teramati karena mereka harus dekat dengan teleskop agar bisa terdeteksi. Begitu juga dengan galaksi Messier 82 yang mencuri perhatian. Baik Messier 82 maupun 81, keduanya merupakan galaksi ruang angkasa dengan kekuatan berbentuk bintang. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |