Galaksi Spiral NGC 6000, Pesona Kosmik dari Rasi Scorpius

4 days ago 20

Galaksi spiral NGC 6000 kembali memukau dunia setelah citra terbarunya berhasil diabadikan oleh Teleskop Antariksa Hubble milik NASA. Galaksi bercorak indah ini terletak sekitar 100 hingga 102 juta tahun cahaya dari Bumi, tepatnya berada dalam konstelasi atau rasi bintang Scorpius. Citra yang Hubble rilis ini tidak hanya menampilkan keindahan semata. Tetapi juga membuka tabir mengenai proses evolusi galaksi, siklus hidup bintang dan fenomena dramatis jagat raya.

Baca Juga: Double Cluster di Perseus, Pesona Gugus Bintang di Langit Malam

Galaksi Spiral NGC 6000: Bentuk dan Ukuran Raksasa

NGC 6000 termasuk dalam kategori galaksi besar. Diameter bentangnya hampir 67.000 tahun cahaya. Ukurannya yang masif ini menjadikannya salah satu galaksi paling terang dalam Rasi Scorpius.

Galaksi ini pertama kali didokumentasikan oleh astronom Inggris, John Herschel, pada tanggal 8 Mei 1834. Bentuknya masuk dalam klasifikasi galaksi spiral batang (barred spiral galaxy). Tak lain yaitu sebuah tipe galaksi spiral yang memiliki struktur seperti batang pada bagian pusatnya.

Citra terbaru dari Hubble menampilkan kontras warna yang menawan. Pusat galaksi memancarkan cahaya kuning keemasan, sedangkan lengan spiralnya berkilau dengan warna biru terang. Perbedaan warna ini bukan hanya estetika kosmik, melainkan petunjuk penting mengenai sifat bintang-bintang pembentuk galaksi.

Bintang-bintang yang mendominasi pada pusat galaksi umumnya berusia tua dan berukuran lebih kecil. Bintang-bintang bermassa rendah ini cenderung lebih dingin, memancarkan cahaya yang lebih stabil dan redup. Sehingga terlihat berwarna kuning kemerahan.

Sebaliknya, lengan spiral menjadi tempat kelahiran bintang-bintang baru. Pada bagian ini terdapat gugus bintang muda yang masif dan sangat panas, bersinar biru terang. Bintang-bintang raksasa ini membakar energi dengan begitu cepat dalam siklus hidup yang relatif pendek. Sebelum akhirnya mengakhiri hidup dalam ledakan spektakuler.

Klasifikasi Aktif dan Lubang Hitam di NGC 6000

Selain ukuran dan keindahannya, galaksi spiral NGC 6000 memiliki klasifikasi yang menarik, yaitu sebagai galaksi Seyfert II. Jenis galaksi ini terkenal sebagai galaksi aktif yang intinya mampu menciptakan energi besar. Aktivitas masif ini diyakini berasal dari keberadaan lubang hitam supermasif yang berada pada pusat galaksi.

Lubang hitam tersebut terus-menerus menyedot materi sekitarnya. Proses ini menghasilkan radiasi dan membuat pusat galaksi tampak jauh lebih terang daripada bagian-bagian lainnya. Fenomena ini memberikan petunjuk kepada para ilmuwan tentang bagaimana interaksi lubang hitam supermasif dengan lingkungannya memengaruhi perkembangan dan evolusi sebuah galaksi. Galaksi Seyfert seperti NGC 6000 menjadi objek studi kunci untuk memahami peran lubang hitam dalam dinamika kosmik.

Baca Juga: Hujan Meteor Sextantids, Prediksi Terjadi 27 September 2025

Jejak Supernova dan Asteroid di Galaksi Spiral NGC 6000

Galaksi spiral NGC 6000 juga menyimpan sejarah kosmik yang dramatis. Tandanya, yakni dengan peristiwa “kematian bintang” yang signifikan. Astronom mencatat telah terjadi dua ledakan supernova pada galaksi ini dalam waktu yang relatif singkat. Ledakan tersebut adalah SN 2007ch pada tahun 2007 dan SN 2010as pada tahun 2010.

Supernova ini memiliki kecerahan luar biasa, bahkan sempat menyaingi atau bahkan melampaui, cahaya seluruh bintang dalam tatanan galaksi. Bagi komunitas ilmiah, peristiwa ledakan bintang ini sangat berharga. Observasi terhadap sisa-sisa supernova memungkinkan para peneliti untuk mempelajari siklus hidup bintang raksasa. Termasuk menelusuri massa bintang induk dan mendeteksi kemungkinan adanya bintang pendamping dalam sistem tersebut. Pengamatan supernova adalah jendela langsung untuk memahami proses daur ulang materi kosmik alam semesta.

Menariknya, citra terbaru NGC 6000 dari Hubble memperlihatkan 4 garis tipis berwarna kuning dan biru pada sisi kanan galaksi. Garis-garis ini bukan bagian dari struktur galaksi, melainkan jejak dari sebuah asteroid yang kebetulan melintas dalam Tata Surya saat Hubble melakukan pengamatan. Karena Hubble mengambil gambar dalam beberapa kali eksposur dengan filter warna berbeda (merah dan biru) sebelum menggabungkannya, jejak pergerakan asteroid itu tampak jelas dan terekam dalam citra akhir. Fenomena ini menunjukkan betapa dinamisnya ruang angkasa. Bahkan, di latar depan jepretan yang mereka tujukan ke objek miliaran tahun cahaya jauhnya.

Lebih dari Sekadar Indah

Baca Juga: NASA Deteksi Fenomena Semburan Flare Matahari

Citra galaksi spiral NGC 6000 yang ditangkap oleh Teleskop Hubble adalah lebih dari sekadar pemandangan kosmik indah. Ia adalah laboratorium alam yang berharga, menyajikan pelajaran mendalam tentang evolusi galaksi, daur ulang materi dan siklus hidup bintang-bintang raksasa. Dari warna bintang berbeda hingga jejak supernova yang dramatis dan aktivitas lubang hitam supermasif dalam intinya, NGC 6000 terus membantu para ilmuwan menyusun “riwayat hidup” galaksi spiral di jagat raya. Melalui detail yang kaya ini, pengamatan galaksi sangat penting guna memahami bagaimana galaksi berevolusi dan berkembang seiring bertambahnya usia alam semesta. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |