harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, menanggapi candaan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang viral di media sosial karena menyebutkan bahwa Kabupaten Pangandaran adalah kabupaten setengah sekarat.
Citra menganggap candaan Gubernur Jabar seperti itu menjadi motivasi untuk Pangandaran bangkit dan Pangandaran kembali sehat.
Lanjutnya mengatakan, Pemerintah Daerah Pangandaran terus melakukan upaya untuk menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak mulia. Serta dapat menghadapi tantangan di masa depan dengan baik.
Termasuk berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Program Pendidikan Karakter Melesat, dan Program Kesehatan Melesat.
Bupati Citra Pitriyami Utamakan Kesehatan Masyarakat Pangandaran
Menurut Citra, adanya candaan dari Gubernur Jabar juga menjadi motivasi bagi dirinya untuk Pangandaran bangkit dan Pangandaran sehat kembali.
“Pada prinsipnya, walaupun kondisi Pangandaran sedang tidak baik-baik saja, tapi kesehatan masyarakat yang utama,” kata Citra Pitriyami, usai launching Program Kesehatan Melesat di RSUD Pandega Pangandaran, Selasa(10/6/2025).
Untuk menunjang program tersebut, pihaknya menganggarkan pembayaran BPJS Kesehatan dari APBD bagi masyarakat Kabupaten Pangandaran sebesar Rp 24 miliar.
“Orang di Pangandaran itu berobat gratis. Orang di Pangandaran gering tinggal daek berobatnya, anu orokan tinggal daek disesarna. Kita siapkan anggaran 24 miliar rupiah dari APBD untuk membayar BPJS Kesehatan masyarakat Pangandaran,” ungkap Bupati Citra Pitriyami.
Program Kesehatan Melesat
Ia pun menjelaskan, Program Kesehatan Melesat itu pasien yang akan berobat diarahkan untuk daftar online. Serta pelayanan pengambilan obat tidak kurang dari 1 jam.
Selain itu, rujukan dari Puskesmas ke RS Pandega tidak harus menunggu respon dari Pandega, tapi bisa langsung, dan administrasinya menyusul.
“Yang ramai biasanya rujukan RS Pandega ke luar daerah. Kita punya dokter spesialis, walaupun ada belum lengkap, tapi kita akan mengupayakan yang terbaik untuk masyarakat Pangandaran,” terang Bupati Citra Pitriyami.
Selama masih ada dokter spesialis di Pangandaran, pihaknya usahakan pasien untuk dirawat dan dilayani di RS Pandega. Kecuali memang sudah harus dirujuk karena di Pandega tidak ada dokter spesialisnya, atau karena kondisi lainnya.
“Itupun komunikasi dari Pandega ke rumah sakit yang akan dirujuk, tidak hanya satu RS, tapi beberapa RS. Karena kita mencari responnya yang cepat itu terus di follow up sampai terhubung dan bisa dilayani di RS tersebut. Pada intinya kita meningkatkan layanan kesehatan untuk masyarakat Kabupaten Pangandaran,” pungkas Bupati Citra Pitriyami. (Madlani/R3/HR-Online/Editor: Eva)