harapanrakyat.com,- Setelah tertunda pada hari pertama, sebanyak 120 pilot paralayang dari 18 negara, akhirnya mengudara dengan sempurna di hari kedua Kejuaraan Internasional West Java Paragliding Championship 2025 di Kabupaten Sumedang, Selasa (23/9/2025).
Acara yang digelar di venue Bukit Batu Dua, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ini sukses menarik perhatian dengan pemandangan luar biasa dan tantangan menarik bagi para atlet.
Di hari kedua kejuaraan setelah hari pertama gagal terbang, angin yang optimal membuat para pilot berani melakukan take off satu per satu dari venue Bukit Dua yang memukau. Posisi venue menghadap langsung ke Waduk Jatigede.
120 Pilot Paralayang Hiasi Langit Sumedang
Baca Juga: Pilot Paralayang Mendarat Darurat di Tengah Pertandingan Sepak Bola di Sumedang
Di atas langit, para pilot terbang bebas dalam nomor kejuaraan Cross Country, melewati 8 titik check point yang berbeda setiap harinya, dengan rute terbang sejauh 25 kilometer.
Setelah lebih dari dua jam terbang, sebagian besar peserta berhasil mendarat mulus di area belakang Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS).
Namun, dari 120 pilot paralayang tidak semuanya beruntung mendarat sesuai rencana. Beberapa dari mereka harus melakukan pendaratan darurat di area persawahan yang baru dipanen.
Hal tersebut tentunya menarik perhatian warga desa setempat yang segera memberikan bantuan bersama petugas dari BPBD dan PMI Sumedang.
Insiden Pendaratan Darurat
Salah satu insiden dialami oleh Roya, atlet paralayang asal Iran yang harus turun di sawah setelah melakukan sedikit kesalahan saat mendekati titik pendaratan. Meski begitu, Roya mengaku sangat puas dengan jalannya kompetisi.
“Two day flight, it was perfect and it was medium. Not too much, not too difficult. Yeah, I couldn’t make it in goal because I made a mistake back of, you know, this hill. I. I was stuck. But it was perfect task, perfect compet, perfect condition of weather (Penerbangan dua hari ini berjalan sangat baik. Cuacanya pas dan tidak terlalu sulit. Saya memang gagal mencapai tujuan karena kesalahan kecil di belakang bukit. Tapi keseluruhan kompetisi dan kondisi cuaca sangat mendukung),” kata Roya.
Hal serupa dialami Mr. Boon asal Singapura. Ia salah satu dari 120 pilot paralayang yang juga mengalami insiden pendaratan darurat hingga berujung tersangkut di sebuah pohon dan dinding di area Wisata Waterboom Gajah Depa, Cimalaka.
Atlet paralayang asal Singapura itu mengalami luka ringan pada bagian siku tangan kanan dan segera mendapatkan perawatan medis.
“The wind was very strong from here, and I was losing altitude. Left, right, there’s no landing here. So, only the open ground, I tried, but it was too high. So, I landed into the wall. No, nothing, just cut (Angin sangat kuat dan saya kehilangan ketinggian. Tidak ada tempat mendarat yang aman, jadi saya mencoba di tanah terbuka tapi terlalu tinggi, akhirnya mendarat di dinding. Saya hanya terluka sedikit),” ungkap Mr. Boon.
Masyarakat Bantu Evakuasi
Sementara itu, Supervisor BPBD Sumedang, Rully Surya yang ikut membantu penanganan, memastikan bahwa kondisi kedua pilot paralayang tersebut dalam keadaan stabil. Hanya mengalami luka ringan.
Baca Juga: 120 Atlet Paralayang Gagal Terbang di Langit Sumedang, Ini Kendalanya
“Berkat bantuan masyarakat, pilot berhasil dievakuasi dengan cepat. Meski parasut banyak mengalami kerusakan, kondisi fisik pilot hanya memar ringan pada bagian tangan kanannya,” terang Rully.
Seperti diketahui, Kabupaten Sumedang menjadi tuan rumah gelaran tahunan event internasional paralayang yang bertajuk West Java Paragliding Championship 2025, di venue Batu Dua.
Berlangsung selama 8 hari, 120 atlet pilot paralayang dari 18 negara peserta bertanding memperebutkan gelar juara kategori Cross Country atau lintas alam sejauh 25 kilometer. (Aang/R3/HR-Online/Editor: Eva)