Hotel Savoy Homann, Gedung Tua dan Bersejarah di Bandung

15 hours ago 7

Hotel Savoy Homann bisa ditemukan di Bandung, Jawa Barat. Lebih tepatnya di Jalan Asia Afrika no 112. Lokasi tersebut masuk ke dalam wilayah Cikawao, Kecamatan Lengkong. Hotel ini bukanlah bangunan biasa. Hal ini karena hotel tersebut termasuk gedung tertua dan bersejarah yang ada di Indonesia.

Karena hal itu, menarik untuk mengenalnya secara lebih mendalam.

Baca Juga: Napak Tilas Gedung Gas Negara Bandung Sebelum Jadi Cafe dan Penginapan

Sejarah Hotel Savoy Homann

Bangunan yang satu ini termasuk ikonik Kota Kembang. Hal ini karena bangunan tersebut adalah hotel pertama yang ada di Bandung. Bangunan ini didirikan pada tahun 1880.

Saat itu sosok yang berjasa dalam membangunnya ialah August Heinrich Homann. Ia adalah seorang imigran yang asalnya dari Jerman. Walaupun berbentuk hotel, namun bangunan ini pernah jadi wisma Jepang. Tepatnya pada tahun 1942-1945.

Bukan hanya itu saja, di tahun 1945-1948, bangunan ini juga pernah jadi wisma PMI. Baru pada tahun 1949, fungsinya kembali jadi hotel seperti biasanya. Mengenai sejarah penamaan Hotel Savoy Homann, rupanya dulunya populer dengan Hotel Pos Road.

Selain itu, bangunan ini juga pernah terkenal dengan sebutan Hotel Homann saja. Nama Savoy Homann baru melekat pada bangunan ini saat tahun 1940. Seiring berjalannya waktu, ada semakin banyak nama untuknya. Sebut saja Savoy Homann Panghegar Heritage dan Savoy Homann Bidakara.

Savoy Homann sebagai Tempat Menginap Kepala Negara

Savoy Homann semakin jadi sorotan karena rupanya sejarah mencatatnya pernah ditempati sejumlah kepala negara. Hal ini terjadi saat momen Konferensi Asia Afrika. Momen bersejarah tersebut berlangsung pada tahun 1955.

Baca Juga: Masjid Agung Syech Quro Karawang, Masjid Tua Berusia 6 Abad

Adapun kepala negara yang menginap di hotel ini seperti halnya Sir John Kotelawala, Jawaharlal Nehru, Gamal Abdul Nasser, Soekarno, Chuo En Lai dan masih banyak lagi. Saat itu Hotel Savoy Homann dikelola Fr. J. van Es. Sebelumnya, ia juga pernah mengelola hotel di Jakarta. Sebut saja Hotel Des Indes.

Renovasi Savoy Homann

Bangunan ini sempat mengalami sejumlah renovasi. Renovasi ini tercetus dengan tujuan untuk ubah beragam gaya bangunan. Salah satu contohnya ialah renovasi yang terjadi di tahun 1883. Saat itu renovasi bangunannya menerapkan gaya arsitektur berupa Art Nouveau.

Lalu renovasi juga berlangsung pada tahun 1910. Dalam renovasi ini, bangunannya jadi bergaya Gothic Revival. Arsitekturnya semakin menarik karena pada tahun 1920-an, ada sentuhan renovasi bergaya Art Deco.

Gaya arsitektur tersebut ramai berkembang di Eropa. Dari renovasi Hotel Savoy Homann, tampak ada penambahan hiasan interior, mengganti mebel sampai dengan pemasangan jendela kaca patri. Bahkan bagian kap lampu juga ikut diganti.

Semakin jadi sorotan kala itu lantaran bangunannya tak hanya dimodernisasi, namun juga diperluas. Selanjutnya di tahun 1938, bangunannya mendapatkan sentuhan renovasi jadi bergaya Nieuw Bouwen yang berarti style modern.

Setelah mendapatkan renovasi dari tahun ke tahun, bangunan ini jadi sering digunakan dalam peringatan Konferensi Asia Afrika. Bahkan masih ada banyak acara kenegaraan lainnya yang juga memanfaatkan bangunan ini. Hal ini tak terkecuali saat tahun 2024 kemarin.

Hotel Savoy Homann pernah jadi lokasi jamuan acara penting. Acara tersebut ialah Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri. Di acara tersebut juga ada duta besar yang berasal dari berbagai negara.

Savoy Homann sebagai Cagar Budaya Bangunan

Bangunan tua dan bersejarah di Indonesia ini termasuk cagar budaya. Karena hal itu, bangunan ini masih mempertahankan sebagian besar konsep asli gedungnya. Contohnya yakni gedung lama yang ada di pekarangan belakang. Untuk saat ini, gedung tersebut sudah jadi kantor administrasi.

Saat ini pun bukan lagi Fr. J. van Es yang mengelola hotelnya. Ia tak lagi mengelola hotel karena wafat pada tahun 1952. Meski sempat dikelola oleh istrinya, namun akhirnya menjual sahamnya sebanyak 60% kepada RHM Saddak. Ia adalah anggota DPR RI sekaligus pengusaha yang fokus di bidang ekspor dan import di Jakarta.

Baca Juga: Menilik Sejarah Gedong Dalapan Cikabuyutan Kota Banjar 

Hotel Savoy Homann memang menyimpan sejarah yang panjang. Hal inilah yang membuatnya bukan termasuk hotel biasa. Akan tetapi, hotel bernama Savoy Homann ini termasuk cagar budaya bangunan yang ada di Kota Bandung. Karena hal itu, gedung ini jelas harus dilestarikan demi memperluas wawasan generasi mendatang. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |