Hujan Meteor Sextantids, Prediksi Terjadi 27 September 2025

1 week ago 34

Hujan meteor Sextantids diprediksi terjadi 27 September 2025 dan menjadi salah satu fenomena astronomi menarik yang dapat kita amati pada langit malam. Walau tidak sepopuler hujan meteor Perseids atau Geminids, fenomena ini tetap memberikan pesona tersendiri bagi pecinta astronomi maupun masyarakat umum. Cahaya meteor yang melintas sekejap dapat menjadi momen langka sekaligus kesempatan menikmati keindahan alam semesta secara langsung.

Baca Juga: Galaksi Messier 82 Cerutu Bersinar Terang

Mengenal Hujan Meteor Sextantids

Hujan meteor Sextantids adalah peristiwa tahunan ketika sejumlah meteor tampak memancar dari satu titik pada langit (radiant). Lokasinya pada gugusan rasi bintang Sextans (rasi Sextans). Peristiwa langit ini terjadi karena Bumi melintasi jalur orbit yang penuh dengan serpihan debu dan partikel kecil. Serpihan tersebut, yang umumnya berasal dari sisa-sisa komet atau asteroid, bergesekan dan terbakar saat memasuki atmosfer Bumi. Sehingga, menciptakan kilatan cahaya yang terkenal sebagai meteor atau bintang jatuh.

Fenomena ini tergolong sebagai hujan meteor minor. Ini berarti intensitasnya cenderung rendah daripada hujan meteor besar seperti Perseids atau Geminids. Sehingga, Sextantids tetap menyimpan pesona tersendiri. Rasi Sextans sendiri merupakan rasi bintang yang relatif redup dan kecil, namun menjadi penanda penting lokasi munculnya fenomena ini.

Waktu Puncak Pengamatan yang Tepat

Menurut prediksi dari lembaga astronomi, puncak hujan meteor Sextantids terjadi pada Sabtu, 27 September 2025. Penetapan waktu puncak ini menjadi krusial untuk memaksimalkan peluang pengamatan. Waktu terbaik untuk mengamati fenomena langit biasanya adalah ketika radiant telah terbit tinggi pada bagian atas horizon dan bulan belum terlalu terang. Bisa juga saat langit berada pada kondisi paling gelap. 

Untuk Sextantids, rasi Sextans perkiraannya mulai tampak pada bagian langit timur menjelang dini hari. Oleh karena itu, periode optimal untuk pengamatan adalah antara sekitar pukul 02.00 hingga menjelang fajar waktu setempat. Pada rentang waktu tersebut, pengamat memiliki kesempatan paling baik untuk menangkap meteor yang melintas.

Karakteristik Hujan Meteor Sextantids

Setiap hujan meteor memiliki ciri khas tertentu. Pada fenomena Sextantids, meteor yang tampak biasanya melintas dengan cepat dan meninggalkan jejak cahaya tipis. Intensitasnya memang tidak setinggi hujan meteor Perseids yang bisa mencapai puluhan meteor per jam. Namun, momen ini tetap memberi pengalaman menyenangkan bagi pengamat langit.

Selain itu, faktor cuaca sangat berpengaruh. Langit berawan atau cahaya bulan yang terlalu terang bisa mengurangi visibilitas meteor. Untungnya, pada akhir September 2025, fase bulan diperkirakan tidak terlalu mendominasi langit, sehingga peluang untuk melihat meteor lebih terbuka.

Baca Juga: Fakta Asteroid Sasaran Hayabusa2 untuk Pendaratan 2031

Intensitas dan Kondisi Langit Ideal

Intensitas hujan meteor Sextantids sering kali rendah dengan perkiraan hanya beberapa meteor yang terlihat per jam. Jumlah ini tentu jauh berbeda dengan hujan meteor yang memiliki laju per jam (Zenithal Hourly Rate/ZHR) tinggi. Namun intensitas rendah tidak berarti pengamatan tidak mungkin terjadi.

Kunci utama dalam menikmati hujan meteor dengan intensitas rendah adalah memiliki kondisi langit yang ideal. Langit harus cerah dan bebas awan. Faktor krusial lainnya adalah minimnya polusi cahaya. Pengamatan pada wilayah pedesaan atau lokasi yang jauh dari gemerlap lampu perkotaan akan meningkatkan peluang visual secara signifikan. Polusi cahaya dapat dengan mudah menutupi kilatan meteor yang redup. Sehingga, menjadikan pengalaman pengamatan kurang memuaskan.

Tips Praktis Menyaksikan Kilauan Meteor

Melihat hujan meteor, termasuk Sextantids, tidak memerlukan peralatan khusus seperti teleskop atau binokular. Meteor dapat terlihat dengan mata telanjang karena jangkauan pandang yang luas. Beberapa tips untuk pengamatan maksimal:

  1. Pilih Lokasi Gelap: Prioritaskan tempat yang minim polusi cahaya, seperti area pinggiran kota atau pedesaan.
  2. Bersabar dan Beradaptasi: Biarkan mata beradaptasi dengan kegelapan total setidaknya selama 20-30 menit. Ini akan membuat mata lebih sensitif terhadap cahaya redup.
  3. Berbaring atau Bersandar: Gunakan kursi malas atau tikar agar dapat berbaring nyaman dan memandang langit luas tanpa harus mendongak dalam waktu lama.
  4. Arah Pandang: Meskipun meteor tampak memancar dari rasi Sextans, sebenarnya meteor dapat melintas di seluruh bagian langit. Fokuskan pandangan pada area langit yang luas, tidak hanya pada rasi Sextans.

Baca Juga: Double Cluster di Perseus, Pesona Gugus Bintang di Langit Malam

Fenomena langit seperti hujan meteor Sextantids selalu menawarkan perspektif unik tentang tempat Bumi dalam alam semesta. Meskipun intensitasnya rendah, momen puncak pada 27 September 2025 merupakan kesempatan emas untuk mengalihkan pandangan dari hiruk-pikuk Bumi sejenak dan menikmati pertunjukan alam yang memukau. Dengan persiapan waktu dan lokasi tepat, keindahan kilatan hujan meteor Sextantids yang cepat melintas dalam kegelapan malam bisa menjadi pengalaman tak terlupakan. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |