Kasus Tragis Santri di Bogor, Gubernur Dedi Mulyadi Nyatakan Siap Kawal Proses Hukum

1 week ago 34

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan siap mengawal kasus tragis santri yang meninggal dunia diduga karena dianiaya oleh temannya di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Belum lama ini, Dedi Mulyadi telah bertemu dengan orang tua korban. Orang tua korban mengatakan bahwa anaknya di pondok pesantren tersebut sedang menempuh pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) kelas IX.

Melansir dari unggahan kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Ayah korban menceritakan terkait kronologi kasus penganiayaan yang menimpa anaknya.

Baca Juga: Ibunda Idan Meninggal Dunia, KDM Sampaikan Belasungkawa

“Peristiwa yang dialami anak bapak itu kapan?” tanya Dedi Mulyadi, dikutip Selasa (23/09/2025).

Ayah korban menceritakan awalnya ia diberi kabar tanggal 11 September oleh salah satu ustadz pengurus pesantren, ia diberitahu bahwa anaknya sedang sakit dan sudah dibawa ke RSUD Leuwiliang.

Korban kemudian dirujuk ke RSUD Ciawi. Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia pada 16 September 2025 lalu.

“Kejadiannya tanggal 11 September Pak, meninggalnya tanggal 16,” jawab ayah korban.

Miris! Ini Motif Kasus Tragis Santri di Bogor, Dianiaya hingga Meninggal Dunia

Kepada Gubernur Dedi Mulyadi, ayah korban mengungkapkan bahwa anaknya diduga menjadi korban pemukulan dan pelemparan batu yang dilakukan lebih dari satu kali oleh pelaku yang juga merupakan santri.

“Oh berarti bukan sakit, dianiaya?” tanya Gubernur Dedi Mulyadi.

“Bukan sakit, ada penganiayaan,” terang ayah korban.

“Motifnya apa?” tanya KDM.

Pertanyaan itu dijawab oleh pengacara keluarga korban. Ia menjelaskan bahwa motif yang memicu penganiayaan berawal dari ejek-ejekan antar santri.

“Saling ejek antara sesama santri. Kemarin kami didatangi keluarga terduga pelaku bahwa dia itu bukan sendiri ada teman juga yang membantu,” ujar pengacara keluarga korban.

Baca Juga: KDM Ogah Bayar Proyek Jalan Provinsi Jawa Barat Jika Pekerjaan Tak Sesuai RAB

“Saling ejek tapi sadis ya, ejek-ejekan tuh biasa ya dari dulu biasa tapi sekarang tuh ejek-ejekan tuh ujungnya pembunuhan dan itu dilakukan oleh anak-anak remaja. Berarti sudah ditahan ya tinggal mengejar pelaku satu lagi?” tanya Dedi Mulyadi.

Pengacara korban menuturkan bahwa satu pelaku utama sudah diamankan, namun masih ada satu pelaku lain yang diduga ikut membantu dan menjaga situasi.

“Iya sudah bapak, satu lagi yang diduga membantu menyiapkan dan menjaga di luar agar tidak kedengaran mungkin,” jelas pengacara.

Pengacara mengungkapkan bahwa peristiwa penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 3 pagi ketika korban sedang tidur pada dini hari. Berdasarkan pantauan dari CCTV, pelaku menggunakan batu dan kayu sebagai alat penganiayaan.

“Itu lagi tidur dihajarnya?” tanya KDM.

“Betul lagi tidur pukul 3 pagi pakai batu dan kayu,” ungkap pengacara.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Janji Kawal Proses Hukum Kasus Santri Meninggal di Bogor

Kemudian Gubernur Dedi Mulyadi menanyakan sikap keluarga korban terkait proses hukum. Ayah korban mengatakan bahwa awalnya ia tidak berniat membawa kasus ini ke pengadilan. Namun, karena nyawa anaknya sudah melayang, ia merasa wajib memperjuangkan keadilan.

“Sebelumnya saya gak mau sampai ke pengadilan cuman kan nyawa anak saya udah hilang,” ujar ayah korban.

Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa peristiwa ini tidak bisa dianggap sebagai perkelahian biasa antar anak-anak. Ia menyebut kasus ini masuk kategori tindak kriminal serius berupa pembunuhan, sehingga harus diproses hukum sampai tuntas.

“Artinya kalau perkelahian biasa ada yang bonyok-bonyok mungkin ya sudahlah namanya juga anak-anak tapi karena ini adalah peristiwa kriminal pembunuhan maka bapak ingin diselesaikan sampai tuntas melalui peradilan anak, kehilangan anak gak main-main psikologinya berat,” kata Dedi Mulyadi.

Di akhir pertemuan dengan orang tua korban, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan bela sungkawa dan doa bahwa anak yang meninggal adalah anak sholeh yang Insyaallah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah.

Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga berjanji akan mengawal seluruh proses hukum kasus ini sampai tuntas.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Hibur Ibu Korban TPPO Asal Sukabumi, Ingatkan Warga Jangan Mudah Tergiur Iming-Iming

“Tapi anak ibu anak baik, anak Sholeh, itu perjalanan yang pada akhirnya kita tidak bisa menghindarinya karena sudah terjadi. Insyaallah seluruh prosesnya saya juga ikut mengawal,” tandas Gubernur Dedi Mulyadi. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |