tirto.id - Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan 30 Sekolah Rakyat berdiri di Provinsi Jawa Barat. Dengan angka tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berharap Sekolah Rakyat bisa terbangun di tiap kabupaten/kota di Jabar.
"Satu kabupaten satu Sekolah Rakyat," kata Gus Ipul saat Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Sekolah Rakyat Provinsi Jawa Barat di Kantor Sekretariat Daerah Pemkab Bogor, Kamis (13/3/2025).
Gus Ipul menerangkan, Sekolah Rakyat terbuka untuk anak-anak dari keluarga miskin, terutama yang berdomisili di sekitar lokasi sekolah. Kriteria kemiskinan akan mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dengan prioritas pada anak yang berada di desil satu (kelompok ekonomi paling bawah atau miskin ekstrem).
"Warga miskin yang desil satu di sekitar situ dulu," terang Gus Ipul. "Desil satu paling miskin ekstrem dengan ukuran tertentu."
Sekolah Rakyat akan mengadopsi konsep asrama, tetapi tetap memberikan keleluasaan bagi orang tua untuk menengok anak-anak mereka, terutama yang masih di jenjang SD.
Gus Ipul pun menjamin Sekolah Rakyat gratis 100 persen. Negara akan menanggung biaya pendidikan di Sekolah Rakyat secara penuh. Pembiayaan itu mencakup asrama, seragam, alat sekolah, dan keperluan pendidikan lainnya.
"Ke depan diharapkan jenjang pendidikannya SD, SMP, SMA," tambah Gus Ipul.
Terkait metode pembelajaran, Gus Ipul menjelaskan Sekolah Rakyat akan mengadopsi kurikulum sekolah unggulan. Saat ini, Kemensos masih mengkaji kombinasi terbaik dari berbagai model kurikulum.
"Lagi dikombinasikan semua untuk membandingkan satu dengan yang lain, tapi acuannya sekolah unggulan," katanya.
Selain itu, penerapan pendidikan karakter dan bela negara, serta pendampingan bagi para siswa setelah lulus akan menambah keunggulan Sekolah Rakyat.
"Fokus [Program Sekolah Rakyat] memutus transmisi kemiskinan," tegas Gus Ipul.
Target Kapasitas dan Lokasi Sekolah Rakyat
Kemensos merencanakan setiap jenjang pendidikan di Sekolah Rakyat akan memiliki daya tampung 300-500 siswa. Maka, jumlah peserta didik di satu Sekolah Rakyat bisa mencapai 1.000-an murid untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA.
"[Realisasinya] Akan dimulai tahun ini dengan melihat situasi dan kondisinya," kata Gus Ipul.
Dia menambahkan, Kemensos sedang berkoordinasi dengan para bupati dan wali kota di berbagai daerah guna menjaring usulan pemda terkait aset lahan untuk lokasi Sekolah Rakyat.
"Kita akan periksa mana yang memenuhi kriteria, Insya Allah kalau memungkinkan akan dibangun tahun ini," katanya.
Khusus di Jawa Barat, Gus Ipul berharap akan berdiri 30 Sekolah Rakyat yang tersebar di tiap kabupaten/kota. "Nanti provinsi juga memiliki sendiri satu atau dua," kata Gus Ipul.
Pada tahap awal pelaksanaan program ini, Gus Ipul menargetkan pendirian 200 Sekolah Rakyat. Sebanyak 100 Sekolah Rakyat akan dibangun oleh pemerintah, dan sisanya bisa didirikan dengan sokongan pihak swasta.
"Lagi kami konsolidasikan, termasuk Kabupaten Bogor salah satu yang prioritas," ujarnya.
Gubernur Jabar Dukung Program Sekolah Rakyat
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyambut baik program Sekolah Rakyat. Sebab, ia menilai kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kultural dan perlu diatasi melalui pendidikan.
Tanpa pendidikan, anak-anak dari keluarga miskin cenderung mewarisi pola hidup orang tuanya. Dedi mencontohkan, anak seorang pengemis akan menjadi pengemis pula, jika tidak bersekolah.
"[Semestinya] Masuk akademi militer, masuk akademi angkatan udara," ujar Dedi.
Sebagai langkah awal, Dedi juga berencana 'merevolusi' sistem pendidikan di Jawa Barat, seperti dengan mengubah jam belajar siswa agar lebih disiplin masuk pagi.
"[Agar ada perubahan] Dari budaya nongkrong sampai jam 12 malam menjadi budaya tidur jam 9 malam," katanya.
Dedi pun ingin memastikan sekolah-sekolah favorit bisa memberikan kesempatan bagi 20 persen siswa dari kelompok ekonomi bawah untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Dia berharap mekanisme ini akan memotivasi para siswa untuk lebih rajin belajar.
"Agar tergerak, guru favorit mengajar orang miskin agar menjadi siswa favorit," kata dia.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis