harapanrakyat.com,- Penunjukkan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) pada 10 Maret 2025 lalu menimbulkan kontroversi di masyarakat. Bagaimana tidak, PFN yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berfokus pada industri perfilman nasional justru dipimpin oleh orang dari luar dunia perfilman.
Ifan lebih dikenal sebagai seorang musisi, ia merupakan vokalis band Seventeen. Banyak juga yang mempertanyakan transisi karirnya dari dunia musik beralih ke dunia perfilman.
Sosok Ifan Seventeen dan Kontroversi setelah Jadi Dirut BUMN
Pria yang lahir di Yogyakarta tersebut pun tak memiliki latar belakang di bidang perfilman. Ifan Seventeen sendiri merupakan lulusan ekonomi dan bisnis di Universitas Gadjah Mada.
Selain sibuk di dunia musik, Ifan belakangan memang sempat terjun ke dunia politik. Ia bahkan pernah mencalonkan diri menjadi anggota DPR dari partai Gerindra dan PKB.
Menariknya Ifan rupanya pernah berkolaborasi dengan Prabowo Subianto dalam pembuatan lagu yang berhubungan dengan perjuangan politik.
Gaji Direktur Utama PT PFN
Warganet sendiri bukan hanya menyorot kontroversi pengangkatan Ifan Seventeen, tapi banyak juga yang mempertanyakan gaji posisi direktur utama PT PFN tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan PFN tahun 2023, gaji Direktur Utama ditetapkan sekitar Rp84 juta per bulan. Tentu gaji itu belum termasuk tunjangan dan fasilitas lainnya.
Baca Juga: Jejak Digital Ifan Seventeen Dikuliti Netizen, Pernah 2 Kali Gagal Jadi DPR
Kritikan dari Rekan Artis
Kritikan pengangkatan Ifan Seventeen bukan hanya berasal dari masyarakat, tapi juga ada beberapa rekan artis yang mempertanyakan kelayakan pria bernama Riefian Fajarsyah tersebut.
Terlebih penggantian direksi PFN ini ternyata dilakukan tanpa asesmen. Salah satu rekan artis yang memberikan kritikannya yakni Fedi Nuril. Ia bahkan menyebutkan bahwa kemampuan Ifan dalam menangani perfilman di Indonesia sangat meragukan.
Melalui unggahan sosial media X (Twitter) @fedinuril, pada Rabu (12 Maret 2025).
Fedi menyinggung soal Prabowo yang sempat membuat pernyataan bahwa Indonesia menuju ke arah Meritokrasi (kemampuan), sayangnya pemilihan Ifan Seventeen dinilai tidak sesuai dengan pernyataan Presiden Indonesia ke-8 itu.
Kontroversi pemilihan Ifan Seventeen hingga saat ini masih memanas, lantaran menimbulkan protes dari PARFI.
Protes ini disampaikan oleh Ketua Humas Pengurus Besar Persatuan Artis Film Indonesia (PB PARFI), Evry Joe.
Baca Juga: Ifan Seventeen Jadi Dirut PT PFN, Netizen: Alhamdulillah Kebagian Kue
Evry mengaku kecewa dengan penunjukkan direktur utama PT PFN. Hal ini dikarenakan menurunnya Indonesia memiliki cukup banyak sosok yang benar-benar memahami industri perfilman seperti Gusti Randa, Dian Sastro, dan Derry Drajat. (Revi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)