Masjid kuno Bondan Indramayu merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang mencerminkan perjalanan panjang Islamisasi pesisir utara Jawa. Terletak di Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang, masjid ini menjadi saksi bisu proses penyebaran ajaran Islam yang telah berlangsung berabad-abad. Keberadaannya bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan juga simbol harmoni budaya lokal dengan pengaruh Islam yang dibawa para wali dan ulama.
Baca Juga: Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi, Bangunan Tua Berumur 300 Tahun
Masjid Kuno Bondan Indramayu sebagai Warisan Sejarah
Masjid Bondan Indramayu dipercaya telah berdiri sejak abad ke-14 Bahkan, ada catatan yang menyebutkan tahun 1414 Masehi sebagai periode awal keberadaannya. Hal ini menjadikan masjid tersebut lebih tua daripada dengan berdirinya Kesultanan Cirebon pada 1480-an maupun Kabupaten Indramayu yang baru terbentuk pada 1527. Usianya yang panjang menempatkan masjid ini dalam jajaran masjid tertua di Jawa Barat.
Selain sebagai pusat kegiatan keagamaan, masjid ini juga menjadi salah satu titik penting penyebaran Islam wilayah pesisir. Seiring berkembangnya pemukiman masyarakat sekitar Sungai Cimanuk, masjid ini menjadi tempat berkumpul, belajar dan menyebarkan nilai-nilai Islam kepada warga setempat.
Arsitektur Unik Masjid Kuno Bondan
Salah satu keistimewaan masjid kuno Bondan Indramayu terletak pada material bangunannya. Hampir seluruh bagian utama masjid terbuat dari kayu, terutama kayu jati yang terkenal kuat dan tahan lama. Struktur masjid berbentuk rumah panggung dengan ukuran sekitar 9×9 meter. Lantai dasar masjid ditopang oleh saka penyangga yang dulunya cukup tinggi sehingga area bawah bangunan dapat dilalui.
Atap masjid berbentuk limasan, khas arsitektur masjid tradisional Jawa dengan genting kayu serta puncak memolo berbahan gerabah. Sederhana namun sarat makna, desain ini menunjukkan bagaimana nilai estetika lokal berpadu dengan fungsi spiritual. Keberadaan rumah panggung di kawasan pantura juga menjadi hal yang jarang ditemukan Sehingga, menambah keunikan masjid ini daripada bangunan lain di wilayah sekitarnya.
Kisah Ki Sapuangin dan Peran Tokoh Spiritual
Nama lain masjid ini adalah Masjid Sapuangin, merujuk pada tokoh spiritual setempat bernama Ki Sapuangin. Sosok ini terkenal sebagai figur sakti yang sebagian masyarakat yakini sebagai bagian dari golongan wali penyebar Islam. Lokasi masjid yang berdekatan dengan makam Ki Sapuangin semakin memperkuat keterkaitan sejarah antara tokoh ini dan keberadaan masjid.
Baca Juga: Museum Rumah Cimanggis Depok, Gedung Milik Petinggi VOC Terdahulu
Selain itu, terdapat pula kisah rakyat mengenai hubungan antara tokoh pendiri wilayah Bondan, Ki Gede Bondan dengan Syekh Datul Kahfi atau Syekh Nurjati, seorang ulama besar yang kemudian menjadi guru Sunan Gunung Jati. Pertemuan tokoh-tokoh tersebut tidak hanya memengaruhi perjalanan sejarah Bondan. Akan tetapi, juga mempercepat penerimaan masyarakat terhadap ajaran Islam.
Renovasi dan Perawatan Masjid
Meskipun berusia ratusan tahun, masjid kuno Bondan Indramayu tetap kokoh berdiri berkat penggunaan kayu berkualitas dan perhatian masyarakat sekitar. Beberapa kali terjadi renovasi, antara lain pada tahun 1964, 1982 dan 1992. Renovasi tersebut bertujuan menjaga keutuhan bangunan tanpa menghilangkan ciri khas aslinya.
Hingga kini, masyarakat Bondan masih memelihara masjid ini dengan penuh kepedulian. Setiap bagian kayu mendapatkan perawatan secara rutin agar tidak mudah lapuk. Keberlanjutan tradisi merawat masjid membuktikan bahwa nilai spiritual dan historis bangunan ini tetap hidup di tengah kehidupan warga.
Makna Religius dan Budaya
Masjid kuno Bondan Indramayu tidak hanya menjadi tempat sholat berjamaah, tetapi juga pusat pembelajaran Islam masa lampau. Dari tempat inilah generasi awal masyarakat Indramayu mengenal nilai-nilai tauhid dan syariat Islam. Masjid ini juga merepresentasikan percampuran budaya Jawa, Hindu-Budha dan Islam yang harmonis pada masa transisi.
Selain fungsi keagamaannya, masjid ini menjadi identitas masyarakat pesisir Indramayu. Kehadirannya menunjukkan bagaimana penyebaran Islam tidak hanya melalui dakwah. Akan tetapi, juga dalam bentuk fisik bangunan yang tetap terjaga hingga kini.
Baca Juga: Sultan Muhammad Seman, Kisah Raja Terakhir Banjar
Masjid kuno Bondan Indramayu adalah bukti nyata perjalanan panjang sejarah penyebaran Islam di Jawa Barat. Keunikan arsitektur kayu, kisah tokoh spiritual seperti Ki Sapuangin dan Syekh Datul Kahfi hingga perhatian masyarakat dalam merawatnya menjadikan masjid ini lebih dari sekadar tempat ibadah. Ia adalah warisan budaya, simbol spiritual sekaligus pengingat akan harmoni tradisi lokal dengan nilai-nilai Islam. Keberadaannya hingga kini menegaskan peran penting masjid kuno Bondan sebagai pusat dakwah, kebersamaan dan identitas masyarakat pesisir Indramayu. (R10/HR-Online)