harapanrakyat.com,- Salah seorang yang mengaku wartawan dan sebelumnya diduga melakukan intimidasi serta pemerasan terhadap salah satu kepala sekolah dasar (SD) di Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, membantah keras tuduhan tersebut.
Seperti diberitakan harapanrakyat.com sebelumnya, oknum yang mengaku wartawan diduga melakukan intimidasi dan pemerasan terhadap salah satu kepala sekolah SD di Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis. Hal itu membuat kepala sekolah tersebut ketakutan.
“Saya tidak merasa melakukan intimidasi terhadap Ibu kepala sekolah di Kecamatan Jatinagara, yakni Ibu Irmawati. Adapun ada pesan WhatsApp, itu hanya ingin mengkonfirmasi suatu berita. Karena yang bersangkutan tidak ada di sekolah dan sulit ditemui,” kata Yudi, yang sebelumnya disebut oknum yang mengaku wartawan dan dituding melakukan intimidasi serta pemerasan, saat dikonfirmasi harapanrakyat.com melalui sambungan seluler, Rabu (24/9/2025).
Pengakuan Yudi, yang Disebut Oknum Wartawan Dituding Melakukan Intimidasi
Yudi yang merupakan wartawan dari salah satu media online di Kabupaten Ciamis ini menyebut awalnya dia bersama rekannya mencoba melakukan konfirmasi kepada kepala sekolah tersebut.
Namun, kata Yudi, ketika dirinya datang ke sekolah bersama rekannya, kepala sekolah tidak ada di tempat. Dengan alasan izin tidak masuk kantor. Karena masih menyimpan nomor HP kepala sekolah, dia memutuskan untuk mengkonfirmasi melalui telepon WhatsApp.
“Karena sudah tiga kali ditelepon tidak diangkat, saya kemudian mengirim pesan. Namun hanya dibaca saja, tanpa dibalas,” ujarnya.
Yudi menyebut, permasalahan ini pada hari Selasa (23/9/2025), dibahas di suatu forum diskusi bersama ketua dan pengurus PGRI Kabupaten Ciamis dengan menghadirkan kepala sekolah SD, Irmawati. Selain itu hadir juga sejumlah wartawan dari berbagai organisasi kewartawanan.
Baca juga: 15 Guru Ciamis Lolos Seleksi Calon Kepala Sekolah, Siap Ikuti Pelatihan BBGTK Jabar
“Dalam forum tersebut yang bersangkutan (kepala sekolah) mengaku diintimidasi lewat pesan WhatsApp. Namun saya tidak merasa melakukan intimidasi. Adapun isi pesannya juga normatif. Hanya sebatas mengkonfirmasi suatu pemberitaan. Namun memang saya mengirim pesan pada malam hari sekitar pukul 21.30 WIB,” katanya.
Selain itu, Yudi juga membantah dirinya melakukan pemerasan terhadap kepala sekolah tersebut, seperti yang dituduhkan pada forum diskusi PGRI Kabupaten Ciamis.
“Sama sekali tidak ada ucapan saya, baik itu melalui pesan maupun perkataan terkait minta uang atau pemerasan. Kalau ada mana buktinya,” ucapnya.
Namun demikian, untuk menjaga kondusifitas, Yudi sudah menyampaikan permintaan maaf jika ada salah penyampaian dalam perkataannya. Permintaan maafnya itu sudah disampaikan melalui Ketua PGRI Kecamatan Jatinagara.
“Karena ada pertemuan juga dengan pihak PGRI Kecamatan Jatinagara. Namun kepala sekolah Ibu Irmawati tidak hadir waktu itu. Tapi saya secara pribadi sudah menyampaikan permintaan maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian perkataan,” pungkasnya. (Feri Ramdani/R2/HR-Online/Editor: Subagja Hamara)