harapanrakyat.com,- Pemprov Jawa Barat terus berupaya menggenjot realisasi investasi dengan berbagai upaya, satu di antaranya melalui gelaran The 3rd West Java Investment Roadshow (WJIR) 2025 di Krakatau Ballroom, T-Tower Bank bjb, Jakarta Selatan.
The 3rd WJIR 2025 yang bertema ‘Steps Forward for West Java’s Future: Invest in Integrated Agribusiness, Urban Infrastructure and Mobility Solution’.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, gelaran The 3rd WJIR 2025 ini merupakan inisiasi Pemprov dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat dengan dukungan dari Bank BJB.
Oleh karena itu, The 3rd WJIR 2025 tentu menjadi ruang strategis, karena terdapat pertemuan antara pemerintah daerah maupun daerah.
Kemudian, terdapat lembaga keuangan internasional, perbankan, bahkan investor nasional hingga global. Kehadiran mereka bisa mengeksplorasi peluang investasi yang Jawa Barat tawarkan.
Dalam The 3rd WJIR 2025, Jawa Barat menawarkan 16 proyek investasi prioritas dengan nilai Rp24,6 triliun atau setara 1.49 Milyar USD. Proyek investasi ini meliputi sektor infrastruktur perkotaan, kawasan pengembangan, energi, hingga agribisnis.
“Mereka tentunya antusias dengan peluang investasi ini. Terbukti dengan adanya penandatanganan 27 Letter of Intent (LOI) yang menjadi awal komitmen,” kata Dedi, Rabu (24/9/2025).
The 3rd WJIR 2025 Komitmen Pemprov Jabar Realisasikan Investasi
Ia memastikan, gelaran The 3rd WJIR 2025 tidak hanya menjadi forum untuk mempromosikan peluang investasi yang ada di Jawa Barat. Lebih dari itu, The 3rd WJIR 2025 menjadi bentuk komitmen nyata dari Pemprov untuk mengakselerasi realisasi investasi.
“Kami pastikan Jawa Barat memiliki regulasi yang jelas untuk investasi, ekosistem yang mendukung, dan insentif yang menarik. Jadi tidak hanya kaya potensi investasi saja,” ujarnya.
Atas dasar hal itu, Pemprov, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, serta Bank BJB akan memberikan kemudahan akses.
Kemudahan itu mulai dari pendampingan, informasi, hingga fasilitas pembiayaan, jika para investor membutuhkannya.
“Tujuannya untuk meningkatkan rasa percaya kepada investor saat menanam modal di Jawa Barat,” ucapnya.
Baca Juga: Lewat Aplikasi NyariGawe, Pemprov Jawa Barat Tak Ingin Lagi Ada Penumpukan Pencaker di Bursa Kerja
Rangkaian The 7th West Java Investment Summit 2025
Lebih lanjut, Dedi menambahkan, The 3rd WJIR 2025 menjadi rangkaian The 7th West Java Investment Summit (WJIS) 2025 pada November ini. Sehingga, The 3rd WJIR 2025 menjadi tumpuan untuk memperkuat daya saing Jawa Barat dari realisasi investasi.
Sebab, peluang investasi di Jawa Barat berfokus pada infrastruktur perkotaan, agribisnis, serta solusi mobilitas. Hal itu menjadi bukti bahwa Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki ekosistem investasi yang berorientasi global, progresif, dan tentunya berkelanjutan.
“Roadshow ini bisa mengakselerasi realisasi investasi, kami optimistis tentu. Kami akan tindaklanjuti komitmen ini,” katanya.
Adapun daftar proyek yang Pemprov Jawa Barat tawarkan dalam The 3rd WJIR 2025 yaitu, PJU Pangandaran senilai Rp68 miliar guna mendukung keamanan di kawasan wisata.
Kemudian, LRT Bojongsoang-Tegalluar dengan nilai Rp16 triliun yang menjadi solusi transportasi massal modern di kawasan aglomerasi Bandung Raya, dan PJU Kota Bandung yang memiliki nilai Rp1,175 triliun, yang notabene menjadi bagian program Bandung Caang Utama dengan pemasangan 48.470 lampu hemat energ.
Sedangkan, peluang investasi di sektor agribisnis meliputi, Pertanian Organik Terintegrasi di Sumedang yang memiliki nilai Rp139,8 miliar, proyek SINTAS di Tasikmalaya dengan nilai Rp12,14 miliar untuk pengembangan industri gula aren, Pabrik Pakan Silase dengan nilai Rp189 miliar, serta Pabrik Tepung Jagung (Jagurmill) di Garut dengan nilai Rp191,2 miliar.
Sementara, peluang investasi di sektor energi di antaranya, eksplorasi gas di Subang dengan nilai Rp246 miliar. Akuisisi lima PLTM dengan nilai Rp88 miliar. Pembangunan pipa distribusi gas Indramayu-Bandung dengan nilai Rp820 miliar. Serta pembangunan CNG Mother Station di Subang dengan nilai Rp75 miliar.
Selanjutnya, Mixed Use Commercial Area yang memiliki nilai Rp1,54 triliun, E-Commerce Hub yang memiliki nilai Rp1,35 triliun.
TOD Pondok Cina-CoWorking Space di Depok yang memiliki nilai Rp7,94 miliar, Zero Waste Mangosteen Factory di Purwakarta yang memiliki nilai Rp76,8 miliar, dan pengembangan kawasan BIJB Kertajati yang meliputi Aerospace Park yang memiliki Rp2,63 triliun.
Perusahaan yang Hadir
Sebagai informasi, dalam gelaran The 3rd WJIR 2025 ini turut hadir perwakilan diplomatik Singapura, Australia, Jepang, Korea, Uni Emirat Arab, Swedia, serta beberapa negara lainnya.
Kemudian, lembaga internasional mulai dari Islamic Development Bank, Britsh Chamber of Commerce, JICA, dan AFD. Lalu, asosiasi bisnis mulai dari HIPMI serta KADIN, dan BUMN berserta perbankan nasional.
Baca Juga: Meski e-Voting, Pemilih Pilkades Jawa Barat Tetap Harus Datang ke TPS
Sedangkan dari unsur investor multinasional yang hadir yakni, PT Siemens Mobility Indonesia, PT Heinz ABC Indonesia, dan Enterprise Singapore. Ada juga Singapore Business Federation, China State Construction, dan China Energy Engineering. (Reza/R7/HR-Online/Editor-Ndu)