Ratusan Siswa Diduga Keracunan MBG: Bupati Garut Tak Tahu Data-Anggota DPRD Ditolak Dapur

2 weeks ago 37

harapanrakyat.com,- Keracunan makanan yang dialami oleh para siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga bersumber dari sajian Makan Bergizi Gratis (MBG). Data pasien yang mengalami gejala keracunan yang tadinya 15 siswa berubah drastis hingga 500 orang lebih. Pemerintah Daerah Kabupaten Garut tidak mau menyebut secara rinci jumlah siswa terdampak.

Siswa yang tersebar di Kecamatan Kadungora tersebut mengeluh sakit perut, mual, muntah hingga pusing usai menyantap sajian MBG di sekolah.

Awalnya pada 17 September 2025, jumlah siswa yang dilarikan ke Puskesmas Kadungora berjumlah 14 orang, kemudian bertambah menjadi 19 orang. Namun kini kabarnya ada murid Sekolah Dasar (SD) yang juga ikut terdampak gejala keracunan. Jumlahnya pun lebih dari 500 siswa.

Baca Juga: Belasan Siswa Diduga Keracunan MBG di Garut!

Ditanya jumlah pasti siswa yang mengalami gejala keracunan, Bupati Garut Abdusy Syakur, justru menjawab tidak tahu persis. Namun ia mengaku telah menerima laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut soal kasus keracunan MBG tersebut.

“Tidak tahu, sudah dilaporkan ke saya memang. Itu kan harus segera lakukan evaluasi antara pengelola SPPG dan pengawasan. Secara teori kan mereka sudah punya perangkatnya. Jadi satu orang menjamin higienis produk mereka,” kata Syakur, sapaan akrab Bupati Garut saat dihubungi harapanrakyat.com, Jumat (19/9/2025).

Syakur menambahkan, kasus ini merupakan perkara memprihatinkan. Seharusnya Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan pengawasan ketat terhadap produk higienis yang diberikan oleh dapur kepada siswa.

“Kejadian ini kan suatu yang memprihatinkan, tapi harus ada pengawasan lebih ketat lagi dari BGN. Apakah kita boleh masuk atau tidak belum ada regulasinya, bahwa kita memang diminta untuk pengawasan apakah kita mengirim orang, itu belum ada,” tambahnya.

Kasus Siswa Keracunan MBG, DPRD Garut Ditolak Dapur

Sementara itu, upaya DPRD Garut untuk menggali kasus keracunan MBG ini justru mendapat penolakan dari dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

Ada dua anggota DPRD Garut yang hendak melakukan klarifikasi terhadap SPPG Yayasan Al Bayyinah 2 yang berada di Kampung Cilageni Desa Karangmulya Kecamatan Kadungora. Namun pengurus SPPG tersebut ogah menerima dua legislator tersebut. 

“Saya kan wakil rakyat, berhak menanyakan. Saya datang ingin bertanya bagaimana dapur umum itu dapat sertifikat laik higienis, tapi justru yang bersangkutan tidak ingin menerima kami, nolak,” kata Yuda Puja Turnawan, anggota komisi IV DPRD Garut. 

Menurut Yuda, hanya satpam SPPG yang menemui kedua  anggota legislatif tersebut, itu pun di luar ruangan. Bahkan satpam sempat meminta maaf setelah Yuda dan temannya menunggu selama 2,5 jam agar bisa menemui pengurus SPPG.

“Justru security diam, malah meminta maaf. Nunggu pengelola dapur tersebut hingga 2,5 jam bahkan. Ya SPPG-nya yang tidak mau nerima kami, saya kebetulan berdua dengan pak dewan Asep Rahmat,” tutupnya. 

Baca Juga: Ratusan Pelajar di Garut Keracunan MBG, Pemprov Jawa Barat Segera Koordinasi dengan BGN 

Sementara itu sampai berita ini diunggah belum ada pernyataan resmi dari pihak SPPG yang makanannya diduga menyebabkan keracunan ratusan siswa di Kadungora, Garut. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |