Sejarah Desa Gebang Cirebon hadir dalam sejumlah versi. Hal yang pasti, desa ini termasuk salah satu desa bersejarah yang ada di Indonesia. Desa tersebut ada kaitannya dengan penyebaran agama Islam di Cirebon. Apabila ingin mengetahui atau mengenal lebih dekat desa bersejarah tersebut, ada baiknya untuk mengetahui apa saja versinya. Versi ceritanya berasal dari cerita rakyat dan Pustakawan Santana Kesultanan Cirebon. Berikut uraian selengkapnya.
Baca Juga: Mengenal Gereja Zebaoth Bogor, Cagar Budaya Bersejarah
Sejarah Desa Gebang Cirebon dan Asal-usulnya
Desa yang ada di Cirebon ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Kesultanan Pajang. Saat itu dipimpin langsung oleh Sultan Hadi Wijajaya. Sang pemimpin juga terkenal dengan nama Joko Tingkir.
Versi Cerita Rakyat
Mengenai sejarah dan asal-usulnya dalam versi cerita rakyat, rupanya berawal dari kisah Onggorese. Ia berasal dari Tegolayang. Untuk saat ini wilayah tersebut terkenal dengan nama Desa Tegorejo.
Dalam sejarah Desa Gebang di Cirebon, Onggorese itu sendiri adalah orang yang berwibawa dan disegani. Setiap perkataannya juga bisa jadi kenyataan. Suatu ketika ia mengutus Kyai Gebang untuk melamar Wulandari.
Akan tetapi, niat tersebut langsung berubah karena Kyai Gebang terpesona dengan kecantikan Wulandari. Pada akhirnya, keduanya justru menikah. Onggorese yang mengetahui hal itu lantas mendatangi Kyai Gebang.
Saat itu Kyai Gebang ada di hutan. Lebih tepatnya di sisi barat Kali Blukar. Karena hatinya sangat marah, Onggorese menyebut sang kyai sebagai pohon.
Karena perkataan tersebut, Kyai Gebang seketika berubah jadi pohon. Onggorese lantas menamai pohon tersebut sebagai pohon gebang. Selanjutnya Onggorese menyebut wilayah yang ada pohon tersebut sebagai Desa Gebang.
Versi Pustakawan Santana Kesultanan Cirebon
Sejarah Desa Gebang yang ada di Cirebon juga datang dari Pustakawan Santana Kesultanan Cirebon. Ia adalah Raden Hamzaiya. Sesuai dengan penjelasannya, wilayah Gebang berdiri Kepangeranan Gebang.
Baca Juga: Masjid Agung Syech Quro Karawang, Masjid Tua Berusia 6 Abad
Wilayah tersebut masih terus dilestarikan keberadaannya hingga kini. Mengenai asal-usul namanya, rupanya asalnya dari pohon gebang yang ada di wilayah pesisir. Sebelum jadi pedukuhan, wilayah ini berupa hutan belantara yang angker.
Putra Pangeran Wirasuta yang bernama Pangeran Sutajaya Wira Upas diminta untuk membabad alas roban ini. Cucu Mahkota Kasultanan Cirebon ini pun langsung melaksanakan tugasnya. Ia menggunakan pusaka berupa keris bernama Setan Kober.
Selama babad alas, ia dibantu oleh bangsa jin yang namanya Lorod. Setelah selesai melaksanakan tugasnya, sang pangeran mendapatkan hadiah berupa tanah. Di tanah tersebut tumbuh pohon gebang dengan subur.
Sejarah Penyebaran Islam di Cirebon
Ayah Pangeran Sutajaya Wira Upas memiliki cita-cita untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon bagian timur. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Pangeran Sutajaya Wira Upas menjadikan tanahnya sebagai Pedukuhan Gebang. Seiring berjalannya waktu, Desa Gebang Cirebon yang bernilai sejarah ini jadi sangat luas.
Perjalanan penyebaran agama Islam pun terus meluas sampai bagian selatan wilayah Ciawi-Kuningan. Karena perkembangan yang cukup pesat tersebut, wilayah Gebang jadi daerah protektorat kompeni. Wilayah tersebut mencangkup daerah pantai Cirebon yang ada di utara sampai Cijulang di selatan.
Kemudian di sisi baratnya berbatasan dengan Kesultanan Cirebon. Sementara sebelah timurnya berbatasan dengan Kesultanan Mataram. Supaya lebih mudah dalam memerintah wilayah Gebang, sang pangeran lantas mendirikan keraton tepat di Dusun Krapyak.
Keraton ini jadi pusat pemerintahan. Sejak saat itu Pangeran Sutajaya mendapatkan kepercayaan untuk memerintah sekaligus mengatur rakyat sekitar. Dalam sejarah memperlihatkan Desa Gebang Cirebon ini semakin maju dari hari ke hari.
Desa Gebang di Era Pemerintahan Kolonial Belanda
Eksistensi desa ini saat era pemerintahan kolonial Belanda tidak kalah menarik untuk diketahui. Saat itu desanya pernah pecah jadi dua. Keduanya bernama Desa Gebang Timur dan Desa Gebang Barat.
Akan tetapi, hal tersebut tak berlangsung lama. Saat masa pemerintahan kolonial Belanda berakhir, desanya jadi satu lagi. Lalu untuk lurah atau kepala desanya jadi Desa Gebang.
Baca Juga: Situs Buyut Banjar Indramayu, Kisah 41 Prajurit Monyet Kutukan
Tak bisa kita pungkiri bahwa sejarah Desa Gebang Cirebon menarik untuk disimak. Desa Gebang ini rupanya berkaitan dengan sejarah Cirebon di era pemerintahan kolonial Belanda dan penyebaran Islam. Kisah tentangnya juga melegenda melalui cerita rakyat yang terus menggema. (R10/HR-Online)

2 weeks ago
35

















































