Sejarah Masjid Agung Garut, Usung Arsitektur Islam dan Jawa

11 hours ago 5

Masjid Agung Garut menyimpan nilai sejarah yang mendalam. Bangunan ini berada di Jalan Jendral Ahmad Yani-Jalan Veteran. Lebih tepatnya ada di Paminggir. Apabila ingin mempelajari bangunan religi yang penuh sejarah tersebut, pastikan tidak melewatkan uraian berikut ini.

Baca Juga: Masjid Agung Syech Quro Karawang, Masjid Tua Berusia 6 Abad

Sejarah Masjid Agung Garut

Masjid ini sudah ada sejak zaman Belanda. Lokasinya ada di bilangan Jalan Ahmad Yani Garut. Lokasi tersebut membuatnya jadi pusat kegiatan keagamaan yang mudah diakses oleh warga.

Mengenai awal pembangunannya, rupanya tercatat dalam sejarah pemindahan ibu kota Garut. Dalam sejarah tersebut menyebut masjidnya didirikan sekitar tahun 1813. Saat itu Muhammad Musa adalah sosok tokoh yang berjasa dalam menghadirkannya.

Ia adalah penghulu besar yang ada di Limbangan. Jasanya tak akan terlupa begitu saja lantaran ikhlas mewakafkan tanah miliknya untuk membangun masjid ini. Seiring berjalannya waktu, bangunan Masjid Agung tersebut jadi lambang kebesaran kaum muslim di Garut.

Bangunan ini memudahkan warga dalam melakukan beragam kegiatan keagamaan. Hal ini memperlihatkan betapa pentingnya masjid tersebut. Oleh karena itu, sudah semestinya tahu bagaimana sejarahnya.

Masuk Paketan Pembangunan

Dalam sejarah mengungkap bahwa pendirian masjid ini masuk ke paketan pembangunan. Hal ini berarti Masjid Agung Garut tak dibangun sendiri, melainkan bersamaan dengan bangunan lainnya. Salah satunya ialah pembangunan gedung pendopo.

Selain itu, dalam paketan pembangunan ini juga mencangkup kantor asisten residen dan tempat tinggal bupati. Ada juga gedung penjara. Lokasinya berhadapan secara langsung dengan masjid.

Lebih lanjut, paketan pembangunan ini juga melibatkan pendirian babancong. Belanda mendirikan satu bangunan babancong di depan pendopo. Karena hal itu, lokasinya berada di tengah pendopo dan masjid.

Baca Juga: Menilik Sejarah Gedong Dalapan Cikabuyutan Kota Banjar 

Berbicara mengenai babancong, bupati maupun pejabat pemerintahan kerap menggunakan bangunan yang satu ini saat menyampaikan pidato. Masyarakat sering berkumpul di tempat tersebut untuk mendengarkan pidatonya. Karena lokasinya cukup mudah dijangkau, babancong tersebut tak pernah luput digunakan.

Renovasi Bangunan

Pada dasarnya, pembangunan Masjid Agung Garut diprakarsai oleh Bupati RAA Wiratanudatar. Bupati ini berkuasa sampai tahun 1815. Lalu disempurnakan oleh Adipati Suria Karta Legawa.

Bupati penerusnya ini berkuasa pada tahun 1829. Bangunannya sendiri kerap mengalami renovasi. Hal ini tak lain supaya bisa semakin fungsional.

Salah satu contohnya ialah renovasi yang berlangsung pada tahun 1979. Renovasi ini dilakukan dengan mengubah bentuk atapnya. Awalnya atapnya berbentuk lancip. Lalu direnovasi jadi kubah lengkap dengan plat beton.

Selanjutnya, renovasi Masjid Agung yang ada di Garut juga berlangsung pada tahun 1994. Di tahun tersebut, ada pengubahan bentuk kubah lagi secara menyeluruh. Kemudian diselesaikan pada tahun 1998.

Fungsi Bangunan

Bangunan bersejarah ini memiliki fungsi beragam dan penting bagi masyarakat. Terlebih lagi saat putra Adipati Suria Karta Legawa sudah berkuasa. Sang putra bernama Adipati Mohammad Musa Suria Kartalegawa.

Sejak putranya menggantikan sang ayah, perkembangan masjid jadi semakin baik. Masjidnya lebih ramai sebagai pusat kegiatan kegamaan. Awalnya bangunan ini hanya untuk menunaikan sholat 5 waktu saja.

Lambat-laun bangunan Masjid Agung di Garut juga berguna untuk melaksanakan sholat Jumat. Lebih tepatnya saat budaya pesantren bisa masuk ke wilayahnya. Bangunan dengan luas 4.480 m² ini juga kerap untuk menggelar sholat Idul Fitri dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya.

Masjid ini juga tampak ramai saat memasuki bulan suci Ramadan. Hal ini karena momen tersebut turut menghadirkan pesantren kilat Ramadan di masjid. Pesantren kilat Ramadan ini sudah ada sejak era Soeharto. Bahkan terus berlangsung ketika Ramadan tiba di tiap tahunnya.

Fakta Menarik 

Masjid ini tak hanya memiliki sejarah tersendiri, melainkan juga fakta menarik. Adapun faktanya ialah bangunan tersebut termasuk salah satu dari sekian banyak masjid tertua yang ada di Garut. Untuk konsepnya, bangunan ini mengusung gaya arsitektur Islam dan Jawa tradisional. Uniknya, bangunan ini memiliki atap miring.

Baca Juga: Intip Sejarah Keraton Kaprabonan Cirebon

Sejarah Masjid Agung Garut memang menarik untuk diketahui. Begitu pula dengan renovasi dan fungsinya yang tak kalah penting dipahami. Nyatanya Masjid Agung yang ada di Garut ini juga memiliki berbagai fakta menarik. Mengetahui hal itu, terasa sayang jika berada di Garut namun tak mengunjungi bangunan bersejarah tersebut. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |