Adab dalam Majelis Taklim, Mudahkan dalam Menerima Ilmu

18 hours ago 18

Majelis taklim merupakan salah satu bentuk kegiatan keagamaan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Tempat ini menjadi sarana berkumpulnya kaum muslimin untuk menimba ilmu agama, memperkuat iman, serta mempererat ukhuwah islamiyah. Namun, agar majelis ilmu ini memberikan manfaat dunia dan akhirat, penting untuk memperhatikan adab dalam majelis taklim. Rasulullah SAW pun memberikan banyak teladan dan petunjuk mengenai etika atau adab yang perlu kita jaga selama mengikuti majelis ilmu.

Baca Juga: Adab Memakai Alas Kaki Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

Pentingnya Adab dalam Majelis Taklim

Majelis taklim bukan hanya tempat belajar biasa, melainkan digambarkan sebagai “taman surga” oleh Rasulullah SAW. Dalam hadis riwayat At-Tirmidzi, beliau bersabda:

“Jika kalian melewati taman surga, maka berhentilah.” Mereka bertanya, “Apakah taman surga itu?” Beliau menjawab, “Halaqah dzikir (majelis ilmu).”

Oleh karena itu, adab dalam menghadiri majelis ilmu menjadi sangat penting sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu, guru, dan peserta lainnya. Menjaga adab berarti menjaga keberkahan ilmu yang disampaikan dan diterima.

Doa Pembuka dan Penutup, Mengawali dengan Berkah

Salah satu bentuk adab dalam majelis taklim adalah dengan membaca doa pembuka dan penutup majelis. Doa pembuka bertujuan untuk memohon kelancaran dan perlindungan Allah SWT selama majelis berlangsung. Salah satu versi pendek doa pembuka adalah:

“Alḥamdu lillāhil-lażī hadānā lihāżā, wa mā kunnā linahtadiya lau lā an hadānallāh”

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.”

Sedangkan doa penutup majelis (kafaratul majlis) berbunyi:

“Subḥānakallāhumma wa biḥamdika, asyhadu an lā ilāha illā anta, astaghfiruka wa atūbu ilaik.”

Artinya: “Maha Suci Engkau, Ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu.”

Kedua doa ini mencerminkan penghormatan terhadap majelis ilmu dan menjadi bukti bahwa adab ketika berada di majelis taklim adalah bagian dari akhlak Islam yang luhur.

Kumpulan Adab ketika Menghadiri Majelis

Berikut adalah beberapa adab yang perlu kita jaga selama mengikuti majelis ilmu, yang juga relevan untuk majelis taklim sebagaimana ajaran Islam:

1. Memberi Salam

Rasulullah SAW mengajarkan agar setiap muslim yang masuk ke dalam majelis mengucapkan salam. Salam menjadi bentuk penghormatan dan sunnah yang menyejukkan hati sesama peserta.

2. Tidak Mengambil Tempat Orang Lain

Jika seseorang meninggalkan tempat duduknya sejenak, maka tempat tersebut tetap menjadi haknya. Menghormati hak orang lain adalah bagian dari adab dalam majelis taklim.

3. Tidak Berbisik di Hadapan Orang Ketiga

Adab ini bertujuan untuk menghindari prasangka dan perasaan tersisih. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah dua orang berbisik tanpa melibatkan orang ketiga karena itu akan membuatnya bersedih.” (HR Bukhari)

4. Duduk di Tempat Kosong

Dianjurkan untuk mengambil tempat duduk yang masih tersedia, tanpa memisahkan dua orang yang sudah duduk bersama. Hal ini mencerminkan sikap rendah hati dan sopan santun.

Para ulama menyusun berbagai pedoman adab dalam majelis taklim berdasarkan hadis-hadis Rasulullah SAW. Dalam Ringkasan Kitab Adab karya Fuad bin Abdul ‘Aziz Asy-Syalhub, terdapat beberapa adab tambahan:

Baca Juga: Adab Melayat Non Muslim, Pahami dengan Baik Agar Tidak Salah

  • Tidak banyak tertawa. Sebab, tertawa berlebihan dapat mematikan hati.
  • Menjaga kesopanan fisik. Tidak menguap sembarangan, tidak membuang ingus, atau melakukan hal-hal yang mengganggu kenyamanan peserta lain.
  • Tidak duduk di tengah lingkaran tanpa izin. Pasalnya, duduk di tengah atau memisah antara dua orang hanya boleh jika sudah mendapat izin.
  • Tidak memonopoli pembicaraan. Memberi kesempatan orang lain untuk bertanya dan berpendapat juga bagian dari adab.

Peran Teman dan Lingkungan Majelis

Teman dalam majelis dapat memberikan pengaruh besar terhadap kualitas keimanan dan ilmu seseorang. Rasulullah SAW bersabda:

“Seseorang itu tergantung agama temannya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan siapa yang menjadi temannya.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Maka, memilih lingkungan yang kondusif dan positif sangat membantu dalam menjaga adab dalam majelis taklim.

Menghormati Guru dan Sesama

Salah satu bentuk adab paling mendasar adalah menghormati pengajar (ustaz, kyai, atau penceramah) serta peserta lain di majelis. Dalam hadis tertera bahwa:

“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, serta yang tidak mengetahui hak ulama.” (HR Ahmad)

Penghormatan ini tidak hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga dalam mendengarkan dengan seksama, tidak memotong pembicaraan, dan tidak menyela dengan suara gaduh.

Adab sebagai Cerminan Kepribadian Muslim

Menjaga adab saat berada dalam majelis ilmu adalah bagian dari menjaga kehormatan diri dan lingkungan belajar. Adab tersebut mencakup segala hal mulai dari mengucap salam, duduk dengan tertib, tidak mengganggu peserta lain, hingga membaca doa pembuka dan penutup.

Baca Juga: Hukum dan Adab Membuang Sampah dalam Islam

Dengan mempraktikkan adab-adab dalam majelis taklim tersebut, insya Allah ilmu yang diperoleh akan lebih berkah dan mendalam. Selain itu, suasana majelis menjadi lebih nyaman, harmonis, dan penuh keberkahan. Karena itu, jangan remehkan adab. Karena adab adalah penjaga ilmu dan cahaya bagi hati yang haus akan kebenaran. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |