Kisah Fatimah Menggiling Gandum dan Keteladanannya

6 hours ago 4

Kisah Fatimah menggiling gandum penuh haru. Kisah tersebut tertuang secara jelas dalam sejarah Islam. Dalam kisah ini juga melibatkan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Sejarah Adzan Jumat Dua Kali, Berawal Sejak Khalifah Utsman

Sebagai umat muslim, tentu perlu tahu bagaimana kisahnya. Hal ini karena dalam kisah tersebut, ada hikmah tersendiri. Umat muslim bisa menjadikan hikmah tersebut sebagai pembelajaran ataupun teladan.

Kisah Fatimah Menggiling Gandum dalam Sejarah Islam 

Fatimah merupakan putri Nabi Muhammad SAW. Ia memiliki ketaatan yang baik terhadap Allah SWT, Rasul maupun suaminya, Ali bin Abi Thalib. Selain taat, ia juga tak suka bergelimang harta maupun tahta.

Karena kesederhanaan tersebut, ia melakukan sendiri tugas di rumahnya. Bahkan ia tidak mengeluh meski keringat deras mengaliri tubuhnya. Namun pada suatu ketika, Rasulullah SAW mendapati putrinya sedang menangis.

Dalam kisah ini, Fatimah menangis ketika menggiling gandum. Mengetahui putrinya meneteskan air mata, Nabi Muhammad SAW lantas bertanya padanya. Ia mempertanyakan kenapa bisa menangis seperti itu.

Rupanya sang putri menangis karena penggilingan dan urusan rumah tangganya. Mengetahui jawaban tersebut, Nabi Muhammad SAW lantas duduk di sisi sang putri. Rasulullah SAW kemudian mendengarkan setiap perkataan putrinya.

Ternyata putrinya meminta Nabi Muhammad SAw untuk berkata kepada suaminya, Ali, agar mencarikannya seorang jariyah. Dengan begitu, ia bisa mendapatkan bantuan untuk menggiling gandum maupun mengerjakan pekerjaan di rumah. Sang putri memang terlihat sangat lelah hingga jari-jarinya sakit.

Batu Penggilingan Bisa Bergerak Sendiri

Setelah mendengarkan kisah Fatimah saat menggiling gandum, Nabi Muhammad SAW lantas mendatangi gilingannya. Penggilingan tersebut terbuat dari batu. Kemudian Nabi Muhammad SAW mengucapkan basmalah sembari memasukkan jarinya ke dalam tumpukan biji gandum yang masih ada di dalam penggilingan.

Atas izin Allah SWT, penggilingan tersebut langsung bergerak untuk menghaluskan gandum hingga jadi tepung. Penggilingan ini bergerak sendiri. Hal tersebut berlangsung secara terus-menerus hingga gandumnya habis.

Keluh-Kesah Batu Penggilingan 

Nabi Muhammad SAW mendengarkan keluh-kesah dari batu penggilingan gandum tersebut. Rupanya ia tidak ingin jadi bahan bakar api neraka. Mendengar hal itu, Rasulullah SAW lantas tersenyum.

Sang putri pun bertanya kepada ayahnya kenapa tersenyum. Setelah menjelaskannya, Rasulullah SAW langsung menenangkan batu penggilingan tersebut. Nabi Muhammad SAW menyebut batu penggilingan ini tidak akan jadi bahan bakar api neraka, melainkan batu untuk membangun istana Fatimah saat di surga nanti.

Baca Juga: Nabi Isa Menurunkan Makanan dari Langit, Mukjizat Luar Biasa

Mendengar jawaban Nabi Muhammad SAW, batu penggilingan tidak hanya merasa tenang, melainkan juga sangat bahagia. Hal ini karena batu tersebut telah mendapatkan kemuliaan. Batu ini pun merasa sangat bersyukur. Setelah menyelesaikan tugasnya, batu penggilingan ini kembali diam seperti semula.

Nasihat Rasulullah Kepada Fatimah 

Dalam kisah Fatimah yang menggiling gandum ini juga terdapat nasihat Rasulullah kepadanya. Nabi Muhammad SAW menasihati Fatimah untuk percaya dengan kehendak Allah SWT. Batu penggilingan gandum ini bisa bergerak sendiri sebanyak yang diinginkan.

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menasihati Fatimah menggunakan ucapan yang lembut. Dalam nasihat tersebut, Rasulullah SAW menyebut tiap istri yang taat dan patuh kepada suaminya bisa menghadirkan keberkahan. Patuh di sini berarti penuh keikhlasan dan hanya mengharap ridha Allah SWT.

Keteladanan Fatimah 

Ada banyak keteladanan yang bisa diambil dan dijadikan contoh oleh umat muslim dari sosok putri Nabi Muhammad SAW ini. Berikut beberapa diantaranya.

Pekerja Keras 

Putri Rasulullah SAW adalah wanita pekerja keras dan cekatan. Hal ini karena ia ikhlas menjalankan tugasnya di rumah sebagai seorang istri. Bahkan ketika ia meminta seorang jariyah untuk membantunya mengerjakan tugas di rumah, Nabi Muhammad SAW tak mengindahkannya. Fatimah pun tidak mempermasalahkannya.

Penuh Ketaatan 

Fatimah Az Zahra adalah sosok wanita yang penuh ketaatan. Ia tidak hanya taat kepada suaminya saja, melainkan juga Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Karena ketaatan tersebut, ia termasuk salah satu wanita yang dijamin masuk surga.

Baca Juga: Dhamrah bin Ishaq, Sahabat Nabi yang Wafat Saat Berhijrah

Kisah Fatimah menggiling gandum jadi tepung memang menginspirasi umat muslim. Meskipun lelah dalam menjalankan tugas sehari-hari, namun tidak berputus asa. Bahkan tidak mengeluh ataupun marah dengan kondisinya. Dalam kisah Fatimah saat menggiling gandum juga mengungkap mukjizat Nabi Muhammad SAW atas kehendak Allah SWT. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Berita Rakyat | Tirto News |